Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Tersemat

24 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 24 Desember 2019   20:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com

Hari ini, tepat setelah matahari mencapai titik kulminasi. Kau menjelma menjadi serumpun ilalang. Bergoyang menarikan angan yang mengawan-awan. Di tengah terik renjana yang tak berkesudahan.

Bukan ... ini bukan fatamorgana, atau sekadar mimpi di siang bolong semata. Melainkan kau yang bermetamorfosa menjadi apapun, bahkan sesuatu yang tak sempat terbaca oleh cuaca.

Betapa, spektrum kenangan berkelebat menyelimuti ingat. Hingga apapun yang terlihat. Kau membayang lekat, mengisbatkan maklumat hati, dengan rindu-rindu yang tersemat.

Angsana, 2019

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun