Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepetak Renjana

18 Juni 2019   15:24 Diperbarui: 18 Juni 2019   15:31 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Aku teringat saat kita kebang di bawah hujan
Kita pernah tenggelam dalam senarai pembicaraan
Dan bersepakat bahwa penantian, akan selalu berujung pada pertemuan
Entah dengan perantara apa
Rindu selalu tahu caranya

Semisal bumi dan langit
Yang dipertemukan oleh hujan, dengan menegaskan rintik
Langit memecahkan kaca-kaca kerinduan
Jatuh runtuh, menjadi cumbu paling menggairahkan
Lalu, bumi bergegas memeluk basahnya sebuah kecupan

Tentu, kita pun sama
Saat kita dipisahkan oleh tebalnya jarak sekat
Dan waktu dengan regulasi yang mengikat
Ketahuilah
Bahwa kita masih di ruang yang sama; sepetak renjana

Martapura, 15 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun