Pelayaran mimpiku terhenti
Saat benturan hebat mematahkan kemudi
Hanyut mengapung tak sadarkan diri
Aku tersadar
Saat camar-camar menemukanku terdampar
Di bibir pantai aku terkapar
Lalu mencecar pertanyaan-pertanyaan yang tak wajar
Bukan tentang keadaanku yang sangat lapar
Melainkan tentang apa dan kenapa, gadis semesta itu mengejar
Kataku,
Pantaskah aku untuknya?
Belum, kurasa
Aku hanya tak mau memberi harapan
Jika belum sampai pada kata kepastian
Maka sementara, cara yang tepat adalah lari
Untuk segera memantaskan diri
Selagi memperbaiki kemudi
Mungkin, ini tempat yang cocok untuk bersembunyi
Dari kejaran gadis semesta, pujaan hati
Hingga nanti aku kembali
Dengan kemantapan hati
Camar-camar lalu pergi
Meninggalkan ikan-ikan kecil
Serta udang yang sudah terpanggang matahari
Angsana, 27 Mei 2019