Di malam yang berselimut dingin. Aku berjalan di atas gulungan ombak segala ingin. Membiarkan pikiran terombang-ambing. Compang-camping terbawa angin. Saat irama detaknya tanpa fasih membisikkan hening.
Pekat dan kelamnya malam. Nyaris mencairkan keteguhan, membunuh angan, menikam harapan. Namun, tekad masih terbulatkan oleh secarik pesan. Tentang nasihat bunda, pelita hati yang menentramkan. Bahwa hidup adalah perputaran. Kadang di bawah, kadang di atas. Kadang mandi berkubang tanah, kadang menjulang ke tempat teratas.
Kini, Batang tubuh penaku
Kembali menyelami lautan diksi tak bertepi
Menjelma sajak-sajak garang
Tentang do'a dan perjuangan
Kau benar, Bunda
Rajutan mimpiku belum selesai
Buah cita-cita pun belum tertuai
Takkan kubiarkan pikiran negatif tersemai di sepanjang perjalanan
Semangat hidup harus tetap ada hingga usaiÂ