Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gempita Pergi

23 Januari 2019   09:50 Diperbarui: 23 Januari 2019   10:17 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com

Gempita telah pergi. Saat nyanyian sunyi mengusirnya dari gerbang malam. Gegap menjadi senyap saat gelap memangsa bilangan-bilangan genap. Kini, tinggallah keganjian memenuhi beranda pikiran.Pesta kemarin sore, keceriaannya hanya sehela tarikan nafas. Sebab biji-biji Januari tak sanggup tumbuh subur, untuk menentang arus elegi kebasahan yang nyaris tanpa jeda. Deras, tak kunjung reda.

Gempita oh gempita
Kau ada di mana?
Harus ke mana lagi kucari dirimu?

Kehilangan demi kehilangan seakan mendefinisi diriku yang selalu dilanda kebasahan. Menjelma sajak-sajak kelam dalam alenia kepiluan. Hingga tak ada lagi gempita, yang ada hanyalah duka. Duka yang menghiasi kantong-kantong luka.


Angsana, 23 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun