Jika melihat selayang pandang sejarah TNI AU kita tidak bisa mengesampingkan nama Soerjadi Soerjadarma meskipun namanya tidak seterkenal Adi Sutjipto atau Halim Perdanakusuma, sebagai salah satu pendiri AURI dan KSAU pertama namanya mungkin terdengar asing bagi generasi saat ini, ia merupakan Bapak Angkatan Udara Republik ini yang memiliki pandangan visioner terhadap masa depan kedirgantaraan Indonesia, terlebih saat ia mengeyam pendidikan disekolah penerbangan (Vliegschool) di Kalijati milik Belanda.
Soerjadi Soerjadarma memiliki nama lengkap Elang Soeriadi Soeriadarma. ia lahir di Banyuwangi pada 6 Desember 1912. Perlu diketahui Nama Elang merupakan gelar kebangsawanan keraton Kanoman Cirebon. Selayaknya seorang Menak ia memiliki akses untuk mengayam pendidikan modern ala barat di sekolah sekolah Belanda yang menjadikan ia memiliki pandangan yang modern. Meski begitu ia tetap memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap Tanah Airnya.
Pada 13 Januari 1942 ia mengemban misi pengeboman armada Jepang di Tarakan. Ia berhasil mengebom 2 kapal Jepang dengan pesawat Glenn Martin B-10 dan menjadi satu satunya pesawat yang berhasil selamat dari sembilan pesawat yang ikut serta dalam misi tersebut sebagaimana termuat dalam buku "Duel Para Elang-Pertempuran Udara Di Atas Hindia Belanda" karya Nino Oktorino. Pada masa penjajahan Jepang Soerjadi Soerjadarma hiatus dari dinas penerbangan dan menjadi Polisi, ini merupakan keputusan yang bijak mengingat segala bentuk pemberontakan akan ditindak tegas oleh pihak Jepang meskipun begitu ia tetap menjalin komunikasi dengan teman rekan pejuang Republik lainnya.
Setelah kemerdekaan Indonesia segera ia merapatkan barisan dengan teman pejuang Republik lain. Pada masa awal kemerdekaan Jendral Oerip Soemohardjo menunjuk Soerjadi menjadi kepala TKR Jawatan Udara, dengan nasionalisme yang tinggi ia mulai merintis dan membangun kekuatan Angkatan Udara guna mempertahankan kemerdekaan.
Segera setelah pengangkatannya ia mulai melakukan konsolidasi anggota dan mulai membuat susunan pejabat dalam tubuh TKR Udara. Ia banyak beperan pada upaya mempertahankan NKRI dari agresi militer Belanda contohnya dibawah pimpinannya AURI berhasil membuat dan mempertahankan Stasiun radio PHB PC-2 yang menyiarkan kabar bahwa Republik masih berdiri, ia juga memprakarsai lahirnya pasukan elit TKR Udara pada waktu itu dengan nama PGT (Pasukan Gerak Tjepat) dan mendirikan beberapa Aeroclub di beberapa wilayah untuk mewujudkan pendidikan dasar penerbangan kepada generasi berikutnya.
Mungkin itulah sekiranya tulisan tentang seorang legenda kedirgantaraan Indonesia yang patut kita teladani dan kita kenang. Jasa jasa sang Elang yang ditorehkan olehnya sangatlah besar terhadap perjalanan kedirgantaraan Republik ini hingga sekarang dan tidak boleh dilupakan. Terima Kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H