Mohon tunggu...
Ikhfan Ardiansya
Ikhfan Ardiansya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Iain jember

Bio

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Munculnya Virus Corona Menjadi Keluhan Pedagang Daging Sapi Menjelang Bulan Ramadhan

16 Maret 2020   22:59 Diperbarui: 16 Maret 2020   23:32 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Para pengusaha penjualan daging sapi di Indonesia menghawatirkan penurunan permintaan penjualan daging pada masyarakat Indonesia

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya permintaan daging sapi sangatlah melonjak tinggi hal ini ini biasanya terjadi pada menjelang bulan suci Ramadan akan tetapi tidak pada tahun ini karena na para konsumen mengubah pola makannya yang awalnya banyak mengkonsumsi daging tapi bersamaan dengan munculnya virus Corona yang sudah mendunia.

Masyarakat kini khawatir mengaca pada awal mula munculnya virus korona itu dari daging jadi di masyarakat mewanti-wanti dan juga mengantisipasi pola makannya demi terhindar dari adanya virus Corona yang sangat luar biasa mematikan.

Tidak hanya itu aktivitas masyarakat di luar rumah juga sangat berkurang karena penyebaran virus Corona ini sangatlah mudah meskipun virus korona tidak tersebar lewat udara gambarannya adalah menempel pada benda-benda atau pada orang yang terkena virus Corona

Memang benar di setiap negara akan datangnya virus Corona Ini menimbulkan kerugian kepada para pedagang pengusaha utama pedagang atau pengusaha offline Mengapa begitu karena pengusaha atau pedagang offline mereka lebih mengedepankan penjualan secara Face to Face atau kontak langsung kepada calon pembeli

Yustinus sadmoko salah satu pengusaha daging sapi menyebabkan pasokan daging saat ini masih aman pasalnya pemerintah tidak menutup keran impor daging sapi dari luar negeri meski begitu Yustinus Prastowo masyarakat menghindari makan daging karena takut tertular virus korona lewat daging impor lalu, aktivitas sosialisasi masyarakat di luar rumah juga berkurang.

" biasa yang kumpul-kumpul, makan, kalau menjelang buka puasa bersama, Makanya lebih banyak makan daging. Kita lihat kalau ada perubahan di situ, ada pengaruh ke ekonominya, pilihan makanan daging yang dikonsumsi akan berubah" kata Yustinus dalam diskusi di kawasan Senayan Jakarta

Memang bahan pangan menjadi komoditas paling rentan saat ada wabah penyakit selain bahan pangan, produk agrikultur juga rentan dalam kondisi ini hal itu disebabkan persepsi masyarakat terhadap produk-produk hidup. Yang paling terdampak lebih dahulu itu adalah adanya di pertanian dan pangan apalagi dalam binatang ternak yang awalnya munculnya penyakit karena ini

Guna menekan dampak itu seharusnya pemerintah menerapkan pengecekan substrat terhadap distribusi bahan pangan. Terutama dari negara-negara terpapar virus Corona. Pemerintah diminta melakukan karantina dan prosedur keamanan pangan dalam pengechekan teratur dan ketat, sehingga jika munculnya bahan pangan atau orang yang terkena penyakit koroner dapat segera di atasi

Hingga hari Jumat tanggal 13 Maret 2020 Who mencatat sudah ada 100000 kasus keluaran korona di 91 negara lebih dari 50% pasien yang terjadi karena sudah dinyatakan sembuh

Berdasarkan penelitian, penularan virus Corona terjadi melalui kontak langsung. Selain itu beneran juga lebih mudah terjadi lewat butiran pernapasan yang menyebar lewat batuk dan bersin, ini adalah suatu berita baik bagi para pengusaha atau penjual daging karena mereka tetap bisa mempromosikan atau menjual daging kepada masyarakat Indonesia dengan adanya bantuan pemerintah untuk mengecek keberadaan virus korona tersebut

Para penjual pedagang atau pengusaha mengharapkan adanya penurunan pasokan atau penjualan daging pada bulan Ramadan tahun ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun