Mohon tunggu...
I Ketut Sudarsana
I Ketut Sudarsana Mohon Tunggu... Dosen - Abdi Negara pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

I Ketut Sudarsana lahir di Desa Ulakan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jenjang pendidikan formal yang dilalui adalah SDN 4 Ulakan (1994), SMPN 1 Manggis (1997), dan SMKN 1 Sukawati (2000). Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Agama Hindu di STAHN Denpasar (2004), dan Magister (S2) Pendidikan Agama Hindu di IHDN Denpasar (2009). Tahun 2014 menyelesaikan pendidikan Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Pengalaman kerja dimulai pada tanggal 1 Januari 2005 sampai sekarang sebagai dosen tetap Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Adapun alamat email iketutsudarsana@uhnsugriwa.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Wisuda di UPI Bandung

18 April 2020   14:01 Diperbarui: 18 April 2020   14:10 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal jam 6.30 katanya pintu gedung wisuda sudah ditutup dan tidak boleh masuk lagi. yaaaa sambil menunggu makanan, aku jemput dulu Kadek Prima yang dihari itu aku "perintahkan" hehehe maaf ya, untuk jadi photografer.

Ciaaatttt tiba dihotel lagi langsung makan, sikat gigi, pakai toga dan langsung cuuus ke kampus. Dihalaman gymnsm tempat wisuda tiba2 seorang bapak menghampiriku dan berkata "maaf pa, bpk mau wisuda, itu bajunya kebalik" yaaaa malu malu malu ternyata baju yang aku pakai ke balik. Dengan sigap dan tangkas akhirnya aku benarkan bajunya sambil tengok kanan kiri melihat wisudawan lainnya.

"Wisuda gelombang 3 UPI akan dimulai. Prosesi UPI memasuki ruangan, hadirin dimohon berdiri" itulah komando dari pembawa acara. Siapppp acara demi acara dilalui sampai pukul 10.30 wib. Setelah MWA, Rektor dan Senat UPI meninggalkan ruangan, acara wisuda pun selesai. Aku pun tengak tengok melihat2 Ibu dan kadek prima, dimna mereka. Ini saatnya menghabiskan muka untuk di foto. Sambil berjalan perlahan ke luar belum jg ketemu. Dan setelah telp demi telp berlalu akhirnya ketemu dan dimulailah acara sesungguhnya yaitu BERFOTO RIA hehehe.

Setelah puas dan wajahku menipis aku segera kegedung SPs untuk mengambil Snack dan mencari ibu Ruhaliah, iyaaa ibu ini memang super baik. Dihari wisudaku ibu Ruhaliah mentraktirku makan di rumah makan cianjur. "Makasi bu ya". hehehe.

Setelah makan siang aku segera kembali kekampus untuk mengitu acara pelepasan Departemen PLS. Dan setelah itu sebelum berangkat ke Stasiun aku berkemas dan mandi di kostnya dek prima.

Malam itu hujannya sangat deras, namun aku harus tetap ke stasiun bersma ibu. Kereta sudah menanti pukul 21.30 wib. Singkat cerita di dalam Kereta Api karena kelasku Ekonomi jd agak berdesakan dan tempat duduknya saling berhadapan. Walaupun kurang nyaman tp itulah nasibku heheheh. Seiring dengan semua penumpang telah masuk gerbong ehhh ternyata disampingku ada duduk cewek yaaa lumayan cantik yang bisa diajak ngobrol plus bapak yang kelihatan begitu sopan dan senang bicara.

Jadilah kami bertiga ngobrol kesana kemari sampai akhirnya "petaka itu datang" yaaa memang petaka karena ketika aku bilang bahwa aku dari Bali, si bapak tadi langsung berkata "Oh dari Bali... Ah di Bali itu banyak orang telanjang.. Itu dosa besar..." karena sebelumnya kami bercanda2 jadi aku timpali "Ya pak untuk mengetes iman" hehehe. Tapi ternyata suara bapak itu semakin meninggi dan berkata "Ahhh dosa itu. Ga bener itu.." sambil pindah tempat duduk dan tidak mau mengobrol lagi denganku.

Kasian banget diriku heheheh cuma bagus juga pikirku dia pindah, akhirnya aku bisa leluasa ngobrol dengan cewek itu yang kemudian aku ketahui sedang menempuh S2 kebidanan di UNPAD. Yaaah kesempatan ngobrol sama bidan tidak aku sia2kan jd semua pertanyaan tentang kehamilan sampai alat kontrasepsi aku tanyakan. Dan kesimpulannya KB Implan itu katanya yang paling aman hehehe Ini oleh2 info untuk istriku dirumah.

Sampai di Surabaya aku sudah ditunggu oleh Ibu Teresia dan segera setelah itu mengantar keliling Surabaya. Menjelang siang aku diajak menyeberangi Suramadu dan terus ke Madura untuk makan siang dan beli kain Batik. Katanya khas Madura. Sifat wanita ibuku pun muncul dengan memborong 5 buah kain batik yang masing2 panjangnya 2 meter. Waaaah tumben aku lihat ibuku belanja kain. ohhhhh iya sebelumnya ibuku juga sudah beli kain kebaya 600ribu di pasar baru tanggal 18 Desember sebelum wisuda. Sampai hujan2an tidak jadi persoalan yang penting tahu yang namanya pasar baru.

Okeee singkat cerita jam keberangkatan travel sakura dari Surabaya ke Denpasar sudah tiba. Tapi agak sedikit menjengkelkan karena hampir 2 jam cuma muter2 Surabaya untuk menaikkan penumpang dan yaaaa akhirnya terlambat sampai Denpasar. Aku sampai Denpasar itu pukul 10.15 wita tepat dihari minggu tanggal 21 Desember 2014.

Oke semua itu cerita perjalanan wisudaku. Walau penuh perjuangan karena tidak mampu beli tiket pesawat tapi sungguh membahagiakan, karena aku telah mampu memberikan pengalaman pada ibuku merasakan semua moda transportasi. Mulai dari pesawat, kereta api, mobil, dan kapal laut. 

Sekali perjalanan semua moda transportasi dirasakan. Hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun