Kebutuhan jurnal ilmiah terakrditasi dan internasional bereputasi saat ini terus meningkat seiring dengan kebijakan kelulusan magister, dan kenaikan jabatan dosen dari lektor sampai guru besar harus menerbitkan artikel di jurnal ilmiah terakreditasi maupun jurnal internasional. Peningkatan kualitas dan kuantitas jurnal terakreditasi nasional dan jurnal internasional bereputasi ini menjadi sesuatu yang penting dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi menjadi universitas riset.Â
Peningkatan kualitas jurnal ini menjadi penting karena menjadi media diseminasi untuk proses hilirisasi hasil-hasil penelitian sebagaimana diamanatkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.Â
Disamping peningkatan jumlah dan kualitas riset di Indonesia, perlu dikembangkan juga media publikasi ilmiahnya agar artikel-artikel yang dihasilkan dari riset tersebut tidak semuanya diajukan ke jurnal di luar negeri saja, tetapi juga didiseminasi di jurnal-jurnal yang diterbitkan di Indonesia. Di sisi lain, peningkatan aksesibilitas laman jurnal ilmiah di Indonesia menjadi sangat penting pada era global saat ini, untuk mendapatkan dampak ilmiah yang signifikan.
Peningkatan aksesibilitas laman jurnal ini dapat dipantau dengan naiknya jumlah pengunjung unik laman dari waktu ke waktu yang dapat diartikan sebagai jumlah oplah, sehingga visibility dan dampak ilmiah di mesin pencari dan pengindeks, misalnya: Google Scholar, Scopus, dan lainnya, semakin meningkat.Â
Selain itu, peningkatan aksesibilitas ini juga dimonitor dari jumlah halaman dan jumlah dokumen PDF artikel jurnal daring yang tersedia dan tertangkap oleh mesin pencari. Jumlah dampak ilmiah jurnal di pengindeks Scopus juga dipantau secara kontinyu.Â
Dengan semakin banyaknya jurnal di Indonesia yang menyediakan fulltext artikelnya secara daring, maka peluang untuk terindeksasinya jurnal tersebut di mesin pengindeks jurnal, misalnya: Google Scholar, DOAJ, CABI, EBSCO, SCOPUS, Pubmed, ESCI-WoS, dan lain-lain, semakin bertambah.Â
Dampak utama dari makin banyaknya jurnal-jurnal terindeks di pengindeks tersebut akan meningkatkan jumlah sitasi, nilai h-index, dan nilai faktor dampak dari jurnal-jurnal tersebut. Parameter-parameter tersebut merupakan indikator utama capaian kualitas jurnal ilmiah. Muara akhir dari sitasi ini adalah hilirisasi teknologi hasil riset ke pengguna teknologi.
Dalam rangka mendorong percepatan jumlah jurnal ilmiah terakreditasi nasional maka pada tahun 2019 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (melalui Pendanaan BOPTN yang dikelola oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan) melaksanakan kegiatan Workshop Pendampingan dan Percepatan Penilaian Akreditasi Jurnal bagi jurnal yang terbit di Indonesia.
Workshop sendiri dilaksanakan pada tanggal 22 s.d. 24 Agustus 2019 bertempat di Grand Mega Resort and Spa Bali Jl. By Pass Ngurah Rai No. 234, Simpang Siur Kuta -- Bali dengan diikuti oleh 40 pengelola jurnal dari perbagai perguruan tinggi di Bali, NTB, NTT, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H