Mohon tunggu...
Ike putri Aprilia
Ike putri Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya akan menulis berbagai gimana cara pandang generasi z

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sifat Hedonisme Semakin Marak di Kalangan Generasi Muda

27 Oktober 2024   21:39 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup hedonisme semakin marak dikalangan generasi muda di Indonesia. Banyak anak muda yang menghabiskan waktu di klub malam, festival musik, dan acara sosial lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memainkan peran besar dalam membentuk pandangan mereka terhadap kenikmatan, dengan banyak yang membagikan momen-momen glamor di platform-platform tersebut.

Hal ini dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Riset UI 27% dari anak muda di Indonesia terlilit hutang demi gaya hidup HEDONISME. Kenapa ini terjadi?? Menurut survei BPS pada tahun 2021 78,2% responden mengaku terpengaruh oleh media sosial dalam mengikuti tren gaya hidup. Platform seperti Instagram dan Tiktok memungkinkan individu untuk membagikan momen momen glamor, menampilkan gaya hidup yang diimpikan oleh banyak orang. Konten-konten ini sering kali mempromosikan konsumen berlebihan, baik dalam bentuk makanan, pakaian, maupun pengalaman hiburan.

Sementara sebagian orang menganggap hedonisme sebagai bentuk ekspresi diri dan kebebasan, ada juga kekhawatiran mengenai dampak negatifnya. Beberapa ahli Psikologi mengungkapkan bahwa pencarian kesenangan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Maka dari itu kita perlu berupaya mengurangi kebiasaan hedonisme :

1. Meningkatkan pemahaman tentang dampak negatif gaya hidup hedonisme melalui seminar, diskusi, dan kampanye sosial.

2. Mengelola keuangan pribadi agar individu dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan produktif seperti olahraga, seni, dan lainnya yang dapat memberikan kebahagiaan tanpa harus mengandalkan konsumsi berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun