Mohon tunggu...
IKE AZLINA AULIYA
IKE AZLINA AULIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka nya kamu

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Filosofi Kopi Lelet Khas Lasem Rembang

5 Juni 2022   23:31 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:51 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

       Persisnya sejarah kopi lelet Lasem Rembang tidak ada yang tau di mulai tahun berapa, kamipun hanya memperkirakan berdasar faktor kemungkinan terbesar yaitu mungkin karena sejak dulu Lasem terkanal sebagai sebagai penghasil Batik Tulis. Mungkin dari sinilah cikal bakal nge-batik rokok dengan lethek kopi, yang membedakan hanya medianya di mana yang satu adalah kain dan satunya adalah batang rokok.Ada juga yang menceritakan sejarah kopi lelet asal usul kemunculannya di kisaran tahun 1930an. Awalnya kopi lelet bernama kopi sedulit. Kala itu, Desa Gedongmulyo dikenal sebagai desa pusat penjualan kopi sedulit pertama di Lasem. Kopi tersebut banyak disuguhkan di deretan warung di kawasan perbatasan dengan Desa Dasun. Diketahui, Gedongmulyo dan Dasun dipisahkan oleh Sungai Babagan, sungai yang membelah wilayah Lasem sejak tahun 1700.Dengan cara mengoleskan ampas kopi yang airnya telah mereka minum menggunakan jari telunjuk.

       Untuk kopi cangkir sendiri mengawali usaha sejak tahun 80-an. Budaya "Ngopi" memang sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat Rembang, pada saat itu kebiasaan mereka ngopi ke warung-warung kopi disekitar rumahnya bercengkrama ngobrol dari perbincangan hal-hal yang santai sampai berbobot entah itu terkait isu-isu ekonomi, politik, social dll yang ada di masyarakat. Bahkan sering mereka menyampaikan banyak hal tentang pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Namun dengan perkembangan jaman dan dunia teknolog informasi saat ini, rasanya hal itu menjadi langka. Orang-orang pergi ke Warung Kopi kebanyakan tujuan utamanya selain ngopi mereka mencari Wifi.

      Bahkan kopi lelet semakin diminati khususnya oleh masyarakat d Rembang dan daerah-daerah lain disekitarnya karena memiliki kekhasan tersendiri. Yang membedakan adalah proses pembuatan dan penyajiannya sehigga menciptakan Cita rasa dan aroma yang 'nendang' (mantap). Kopi Lelet memiliki bubuk kopi yang Super Halus, jadi tidak heran jika bubuk kopi lelet bisa di jadikan karya seni baik untuk ngelelet rokok atau nge-batik rokok dan oleh sebagian orang yang berjiwa seni ampas kopi lelet juga bisa di jadikan lukisan yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun