Mohon tunggu...
PENAKU
PENAKU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tari Pena

Menulis Adalah Caraku Mengenal Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Bakso dan Kebetulan

6 Mei 2022   11:35 Diperbarui: 6 Mei 2022   12:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tampak dari ufuk barat semburat orange kembali melambaikan tangannya hendak berpamitan kebelahan bumi lain.

Suara jangkrik kembali memecah kesunyian, berlomba-lomba dalam bervokal bak musikalis tersohor.

Rani yang dari tadi sibuk sendiri dikamar menyelesaikan tugas kuliahnya, kini saatnya dia menyiram bunga di halaman  rumah, biar tetap kelihatan segar dan indah.

Dia adalah sosok gadis yang rajin dan cakap. Baginya keindahan taman didepan rumahnya merupakan cerminan bahwa ada sosok dirinya  yang cantik dan selalu bersinar yang merupakan penghuni setia rumah bercat serba hijau itu. Teduh dikelilingi oleh pepohonan , sungguh bernuansa alam sekali.

Rani...teriak ibunya memanggil Rani yang tengah asyik bersumringah dengan mawar kesukaannya.

Iya ma..
Telepon kamu berdering itu. Rani cepat-cepat lari ke kamarnya. Segera digapai handphone kesayangannya yang tergeletak di balik bantal. Pantasan tadi  aku tidak dengar deringannya, gerutu Rani sambil menyentuh tombol hijau di layar hpnya.

Hallo Ran..jadi tidak sebentar kita pergi makan bakso di Rumah Makan  Bi Ani?
Tanya Susan yang merupakan sahabat satu sekolahan Rani.

Iya jadi deh..tapi aku belum mandi ni. Jawab Rani dengan nada sedikit malas.

Ayolah Ran, masa udah jam segini kamu belum mandi? Aku sudah siap Lo, sudah dandan cantik juga. Pokoknya kamu harus cepat-cepat mandi ya. Desak Susan dari balik telepon.

His..resmi banget sih Lo San kayak mau siap Dinner sama gebetan saja. Celoteh Rani sambil mematikan teleponnya.

Mau kemana kamu Ran?
Ini Bu, Rani ada janjian sama Susan sahabat aku untuk pergi makan bakso di Rumah makan Bi Ani. Sekalian refreshing ma, terlalu penat ni dengan tugas yang menumpuk. Bisakan ma?
Rani mencoba untuk membujuk ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun