Apa yang anda pikirkan ketika mendengar peristiwa serangan terorisme yang pernah terjadi di Amerika Serikat? Mungkin mayoritas orang akan mengarah pada peristiwa “9/11” yang menggambarkan sebuah serangkaian serangan terhadap beberapa target lokasi di New York City dan Washington D.C.
Tentu jawaban tersebut tidak keliru mengingat 9/11 merupakan peristiwa serangan teror paling mematikan di Amerika Serikat karena menewaskan hingga 3.000 orang dan 6.000 lebih lainnya mengalami luka.
Namun, tahukah Anda bahwa di tahun 1995 Amerika Serikat pernah mengalami peristiwa serangan terorisme paling mematikan sebelum peristiwa 9/11 dimana dalangnya adalah warga AS? Peristiwa serangan tersebut dikenal dengan sebutan “Oklahoma City Bombing”
Tanggal 19 April 1995 menjadi hari kelam bagi Kota Oklahoma City dan Amerika Serikat saat Gedung Federal Alfred P. Murray diguncang serangan bom dari sebuah truk Ryder yang terparkir di depan gerbang gedung.
Federal Bureau of Investigation (FBI) menyebut serangan tersebut terjadi pada pagi hari pukul 09.02 waktu setempat. Serangan ini bermula ketika sebuah mobil truk Ryder sengaja diparkirkan dan ditinggalkan begitu saja di depan gedung oleh seseorang yang tidak dikenal.
Tidak berselang lama, truk Ryder yang ternyata memuat sebuah bom sebesar 480 pon yang terbuat dari campuran pupuk pertanian, bahan bakar diesel dan campuran bahan kimia lainnya meledak dan merusak sekitar sepertiga bangunan gedung.
Serangan ini begitu mematikan karena menewaskan 168 orang, dimana 19 diantaranya adalah anak-anak dan sekitar 850 orang lainnya mengalami luka.
Bom juga ikut merusak 300 bangunan di sekitarnya dan lusinan mobil terbakar. Melihat jumlah korban jiwa yang begitu besar dan fasilitas mengalami kerusakan berat membuat serangan ini menjadi serangan bom terbesar saat itu.
Investigasi Pencarian Pelaku Serangan Bom
Aparat penegak hukum langsung bergerak untuk mencari siapa dalang dibalik serangan yang menewaskan ratusan orang itu. FBI sebagai institusi yang memiliki wewenang mulai datang ke lokasi kejadian, ikut melakukan penyelamatan dan menyelidiki fakta-fakta yang ada di lokasi untuk mencari pelaku.