Mohon tunggu...
Ikbar Sallim Al Asyari
Ikbar Sallim Al Asyari Mohon Tunggu... Pelajar -

An undergraduate student at University of Brawjaya, Malang Indonesia. With distinctive bachelor degree in Marine Science concern to oceanography. Current activity as student and run small startup social enterprise, running projects about disaster management around coastal area.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Baca untuk Sumba, NTT

16 Juli 2017   08:47 Diperbarui: 16 Juli 2017   16:50 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sumba, 16 Juli 2017

Kondisi pendidikan di Indonesia yang masih belum merata menjadikan sekelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas MbangunDeso untuk turut andil dalam pembangunan dunia pendidikan melalui distribusi buku untuk area 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Program pembentukan taman baca yang dikemas dengan program "Gerakan Literasi" untuk daerah 3T ini dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 7 -- 12 Juli 2017.

Program ini sukses diselenggarakan atas kerja sama komunitas MbangunDeso dengan Aksi NTT, J-RUK Sumba, SM3T, dan Buku untuk NTT. Sebanyak lebih dari 2000 buku donasi, alat tulis, dan seragam sekolah berhasil disalurkan kepada beberapa Sekolah Dasar (SD) di Sumba Barat Daya dan salah satu kampung adat. Program ini dinilai berbeda dengan program lain karena program ini juga menyasar pendirian taman baca di kampung adat yang selama ini jarang tersentuh. Kampung ada yang dipilih adalah kampung adat Rotenggaro, Kec. Kodi, Kab. Sumba Barat Daya.

"Kami sudah merancang kegiatan ini tiga bulan terakhir, dan kami mencoba memilih target yang berbeda yaitu Kampung Adat yang selama ini masih belum tersentuh" tegas Nur Amin (Ketua Pelaksana Taman Baca untuk Sumba). Selain program donasi dan pendirian taman baca, Sebanyak 15 relawan terpilih didatangkan  dari berbagai daerah di luar Sumba untuk mengajar dan berbagi inspirasi di sekolah dan kampung adat.

"Tentu saya merasa ini adalah sebuah tantangan tersendiri bagi saya untuk mengajar di daerah 3T. Saya dan adik-adik memiliki kendala awal dalam berbahasa karena tidak semua anak-anak mengerti bahasa Indonesia" terang Suci Wahyuni salah satu relawan MbangunDeso dari Lombok.

Program ini adalah program tahap awal dari gerakan literasi, program ini akan terus berlanjut dengan legalisasi taman baca yang sudah didirikan dan pengiriman buku beserta alat peraga sekolah secara berkala. Harapannya melalui program gerakan literasi ini, pemerataan pendidikan dapat tercapai dan setiap anak Indonesia bisa menikmati pendidikan yang sama (Ikbar Al Asyari).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun