Mohon tunggu...
Ikbal Ropik
Ikbal Ropik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Karya buku: Meraih Kebahagiaan Hidup (2021), Menyelami Makna Syukur (2022), Sakit: Untaian Lara Penghapus Dosa (2023), Bekal Seorang Musafir (2024).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trend Perubahan dan Budaya Baru Pendidikan - Kepemimpinan Kepala Madrasah Transformatif - Madrasah Terbaik

2 Januari 2025   23:43 Diperbarui: 2 Januari 2025   23:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://unsplash.com/photos/a-basketball-court-in-front-of-a-large-building-s53DwzbeD6Q

Kepala madrasah dalam membawa kemajuan organisasi dan program madrasah akan dihadapkan pada perubahan lingkungan, perubahan budaya, perubahan politik kebijakan, ekonomi yang akan berdampak kepada pengelolaan madrasah. Kepala madrasah juga dihadapkan dengan tantangan internal terkait kepemimpinan, manajemen struktur organisasi dan juga sumberdaya manusia yang perlu penguatan dan perlakuan secara khusus.

Perubahan secara ekternal maupun internal madrasah akan mempengaruhi kepemimpinan madrasah dan juga manajemen madrasah. Di dalam manajemen secara khusus menuntut perubahan dan pada gilirannya juga menuntut perubahan kepemimpinan yang lebih skillful dan terampil memahami dan menangani masalah. Kepala madrasah dituntut dapat memenuhi tuntutan kepemimpinan yang disebut Elisabet Haidar sebagai effective skillful leadership.

Karena kepala madrasah harus mampu membangun tim kerja terdidik yang yang memiliki etos kerja tinggi dan tim yang cerdas menangkap perubahan yang a more highly educated team yang ditandai dengan ciri sebagai berikut:

  • Lebih sadar akan kebutuhan inovasi dan perubahan (more aware of the need for innovation and change);
  • Dapat memproses banyak informasi lebih cepat (able to process more information faster);
  • mampu membedakan dan pisahkan antara respon dan stimulus yang beragam secara lebih luas (capable of discriminating among a wider variety of stimuli and signals);
  • Mampu secara gesit menganalisis masalah komplek dengan beragam dimensi (capable of rigorously analyzing highly complex problems with multiple dimensions)

Kepala madrasah dalam memasuki perubahan dan budaya baru pendidikan perlu pro aktif perubahan, melihat ke depan dan dapat meramalkan masa depan perubahan sosial untuk keuntungan madrasah. Peter Drucker Foundation dalam The Leader of The Future menawarkan tujuh pelajaran kepemimpinan dalam mengarungi masa depan:

  • Pemimpin jangan menunggu (Leaders don't wait). Kepala madrasah harus jeli memahami perubahan sosial. Proaktif dan cerdas membaca perubahann untuk mengembangkan visi dan misi madrasah yang relevan dengan tuntutan zamannaya Jangan menunggu, apalagi menunggu intruki seperti orang tak memiliki kecerdasan spsial. Saatnya aktif memahami perubahan dan menangkap peluang untuk kebaikan madrasah
  • Kepala madarasah terus mengembangkan kompetensi kejujuran dan memandang ke depan dan inspiratif/Character Kepala madrasah harus terus mengasah keterampulan dan kemampuan, memegang kejujuran, dan terus mengasah kemampuan menjadi pemimpin inspiratif yang memiliki pandangan ke depan.
  • Kepala madrasah harus memiliki pandangan dan jangkauan pemikiran yang jauh ke depan dengan tetap berpijak pada aksi feet on the ground direction, vision). Kepala madarasah perlu terus mengasah keterampilan dalam memahami perubahan dalam kebutuhan untuk mengembangkan visi madrasah ke depan. Kepala madrasah perlu banyak ide dan gagasan dan kaki penuh dengan aksi dan program madrasah yang bermutu.
  • Kepala madrasah juga harus pandai mengembangkan keterampilan, menembangkan ide dan gagasan yang disebar menjadi visi madrasah [Shared Values make a difference). Kepala madrasah adalah pemimpin yang cerdas dan dapat membagi kecerdasan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dia miliki untuk penguatan kapasitas seluruh civitas madrasah.
  • Madrasah makin dihadapkan dengan kompleksitas. Karenanya kepala madrasah tak dapat sendirian dalam mengelola program dan kewenangan (you can't do it alone). Karenanya kepala madrasah harus mendistribusikan kewenangan, keterampilan dan kekuasaan dalam tim kerja yang mampu bersinergi membangun kekuatan kolektif madrasah.
  • Kepala madrasah dapat mewariskan nilai positif atas kepemimpinannya (The legacy you leave is the life you lead). Kepala madrasah harus sepenuhnya mengembangkan budaya positif dan karakter kuat serta program berkualitas sebagai warisan dan cara hadir dia selama memimpin madrasah. Karenanya momentum kepemimpinan harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam mewariskan budaya produktif, mutu dan juga pengalaman pengembangan dan prestasi madrasah yang akan dikenang sepanjang hayat.
  • Kepemimpinan adalah kepentingan setiap orang (Leadership is everyone's business). Kepala madrasah tak boleh mementingkan diri sendiri, introvert dan a social dalam memimpin madrasah. Kepemimpinan adalah kepentingan semua orang karenanya semua harus memahami visi madrasah sebagai visi bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun