Mohon tunggu...
Ikbal MujamilHamdan
Ikbal MujamilHamdan Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa uin maulana malik ibrahim malang

Pengen santai ajah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Film Bahasa Arab Bukan buat Pemula

8 Oktober 2019   10:04 Diperbarui: 8 Oktober 2019   10:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita jumpai dalam pembelajaran Bahasa Arab, film selalu menjadi salah satu media andalan dalam membuat anak mencintai Bahasa Arab. Sering dirasa film akan membuat anak-anak menyukai Bahasa Arab.
Penulis dalam masa PKL selalu memberikan tontonan kepada anak-anak karena dirasakan film itu akan membuat mereka menyukai Bahasa Arab.
Namun, setelah diamati. Film Bahasa Arab tidak terlalu memiliki dampak pada pembelajaran Bahasa Arab itu sendiri. Dalam kasus ini, objeknya adalah para pembelajar SMP  kelas 1 dimana mereka baru menyentuh Bahasa Arab. Sering kali, anak-anak hanya berfokus pada kejadian yang ada dalam film tersebut tanpa memperdulikan dialog-dialog atau bahasa yang terdapat dalam film tersebut. Hal ini terlihat setelah melihat langsung bagaimana anak-anak selalu menunggu adegan-adegan seru dalam film tersebut dan sering melompati bagian dialog karena merasa tidak memahami apa yang diutarakan oleh pemain.

Bahkan setelah sesi menonton, ketika dicoba untuk mewawancarai anak-anak. Mereka tidak membicarakan tentang dialog yang ada dalam film tapi hanya membicarakan tentang adegan-adegan yang menurut mereka seru.

Lalu apakah film Bahasa Arab masih bisa digunakan dalam konteks pembelajaran bersama anak-anak SMP yang masih pemula dalam belajar Bahasa Arab ?
Jika melihat kejadian di atas, film lebih tepat diletakkan pada kelas-kelas selanjutnya. Dimana para siswa sudah memiliki bekal yang cukup untuk memahami setiap dialog yang ada dalam film. Sehingga pembelajaran Bahasa Arab yang dimaksud bisa lebih bermakna bagi para siswa.
Sedangkan bagi siswa-siswa pemula, pembelajaran dengan permainan Bahasa Arab diraasa akan lebih bermakna karena tingkat kesulitan yang dihadapi tidak sesulit film Bahasa Arab.

Pembelajaran dengan menggunakan film mungkin masih relevan untuk siswa-ssiswa pemula jika ada pengaturang sedemikian rupa dari guru. Agar siswa bisa berfokus pada dialog bukan adegan. Terlalu rumit buat anak-anak yang masih mencoba menyukai Bahasa Arab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun