haruskah diam saja
jika setangkai bunga terluka
di balik hujan yang berderu
dalam anggukkan pertanda setuju
merebaklah harumnya tiada henti
dalam caci maki duniawi katanya
dari malam sampai pagi lagi
hebat juga dia menggoda
terusik angin hujan semalam
mungkin dia lelah,
menabur derai-derai bunga di setiap keheningan
atau mungkin dia marah,
karena banyak diamku
pada ragu yang merasuk rindu, dalam pesanmu
yang bermakna ambigu kapan saja
di kursi kayu, di ruangan pengapku yang lesu
harus kuapakan bunga ini
supaya dia mengerti
kalau aku memang tak pandai bicara
*Susoh, 16 02 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H