Mohon tunggu...
Ikbal Rizki
Ikbal Rizki Mohon Tunggu... -

Aneuk Jamee'

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Terluka

16 Februari 2012   17:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

haruskah diam saja
jika setangkai bunga terluka
di balik hujan yang berderu
dalam anggukkan pertanda setuju

merebaklah harumnya tiada henti
dalam caci maki duniawi katanya
dari malam sampai pagi lagi
hebat juga dia menggoda

terusik angin hujan semalam
mungkin dia lelah,
menabur derai-derai bunga di setiap keheningan
atau mungkin dia marah,
karena banyak diamku

pada ragu yang merasuk rindu, dalam pesanmu
yang bermakna ambigu kapan saja
di kursi kayu, di ruangan pengapku yang lesu
harus kuapakan bunga ini
supaya dia mengerti
kalau aku memang tak pandai bicara


*Susoh, 16 02 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun