Mohon tunggu...
Ika Yuni Purnama
Ika Yuni Purnama Mohon Tunggu... Desainer - Ika Yuni Purnama

Desainer interior dan pengajar di Instiitut KesenianJakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Iris Biru

1 Februari 2024   22:53 Diperbarui: 1 Februari 2024   22:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di awal kau menjauh
kudapatkan nyeri didadaku.
Denting piano, gemerisik dahan pucuk merah melemah.
Kemudian sunyi.

Rindu mulai mendera namun terkubur
saat tersadar.
Apa kau akan ingat: perjalanan saat kecil.
Saat itu tak ada kata lagi: apa pun yang menjauh
semoga kembali

Entah kapan waktunya tiba
Bulan seperti meredup
Bumi sudah mulai bergetar
Dan ia harus bertahan

Jika ia jatuh, aku bangkitkan
Jika ia lemah, aku kuatkan
Jika ia salah, aku maafkan

Dari sebagian nyawaku ada
belahan jiwa hidup, bukan derita dan memberat
Ia adalah anakku.
...

2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun