Di sudut kamar
Sepatu kaca terdiam
Di masa lalu
Sepasang sepatu kaca yang mungil
Selalu riang menari
Ceria memagut jemari kaki perempuan kecil
Tanpa lelah
Bak kisah cinderela
Sepanjang hari menanti pangeran
Mengintip di sudut jendela
Mencari bau kue jahe
Sekotak kue jahe laksana coklat Belgia
Dalam gengaman tangan kekar
Berhati seputih salju
Berwajah setampan ayah
Gadis kecil itu selalu berlari menyambutnya
Teriring irama langkah sepatu kaca
Berhati bening
Namun mudah pecah
Hai sepatu kaca,
Mengapa terdiam kini?
Jakarta, 28102022.12.16 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!