Kibasan dadak merak menyapu jalanan kota Davao
Pembarong gagah berdiri membawa gadis di atas dadak merak
Menari sambil jalan berputar susuri jalanan aspal panas dibakar matahari siang
Aku rela menembus terik siang itu
Dadak merak indah membentang
Sepasang mata gadis nyaris menghapus teriknya matahari
Bersinat lembut di tengah dadak merah
Di antara warok tua dan warok muda
Sepasang mata indah menari
Dengan warna merah untuk meredam amarah dan nafsu yang belum terkendali
Membawa warna putih sebagai mutmainnah sesuai perintah Tuhan
Menebar warna hitam
Sebagai pesan lawwamah sesuai perintah Tuhan
Menebar warna kuning
Sebagai sufiyah
Sepasang mata indah
Aku kenang sejak di kota Davao
Jakarta, 26112020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H