Mayoritas program pendidikan saat ini hanya berorientasi pada penguatan materi kognitif pengetahuan saja. Sementara nilai-nilai yang terkait dengan jiwa kewirausahaan kurang mendapat sentuhan, meskipun ada tapi masih sangat terbatas. Padahal menjadi seorang wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri.Â
Oleh karena itu, menumbuh kembangkan mental wirausaha merupakan salah satu solusi dan harus mendapat perhatian. Pemerintah dalam hal ini bertanggung jawab menumbuhkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui pendidikan kewirausahaan sejak dini. Jadi dalam membentuk keterampilan wirausaha dimulai dari anak usia dini seperti pada jenjang SD/ MI.
Dalam membentuk jiwa berwirausaha bukan untuk menjadikan anak harus menjadi seorang pedagang atau pengusaha, tetapi menanamkan jiwa dan nilai nilai wirausaha seperti kerja keras, mandiri, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu sekolah harus wajib menumbuhkan atau membentuk keterampilan berwirausaha sejak dini agar para peserta didik mampu mengenal jiwa entrepreneurship. Yang dimaksud dengan Entrepreneurship itu sendiri adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Maka dengan hal tersebut, saya berkeinginan untuk memberikan arahan yang tepat tentang membentuk keterampilan wirausaha di SD/ MI.
Menumbuhkan atau membentuk keterampilan wirausaha pada anak khususnya pada jenjang sekolah dasar sangat diperlukan untuk saat ini. Apalagi diera globalisasi sekarang, semakin majunya teknologi kita wajib membentuk jiwa keterampilan sejak dini agar peserta didik kita tidak tertinggal kemajuan zaman.Â
Dalam membentuk keterampilan wirausaha pada anak sekolah dasar dengan cara pihak sekolah membuat kegiatan yang mengarah ke wawasan berwirausaha. Contohnya seperti kegiatan " Marketing Day". Kegiatan ini dapat dilakukan satu bulan sekali, dengan cara para peserta didik disuruh untuk menjual makanan atau minuman buatan sendiri. Dengan adanya kegiatan " Marketing Day" ini dapat diharapkan peserta didik kita mampu membentuk jiwa keterampilan wirausaha sejak dini dan juga dapat menanamkan sikap sikap berwirausaha.
Pendidikan kewirausahaan memiliki beberapa tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kecakapan hidup (life skill) menjadikan anak yang kreatif, berani, dan memiliki mental yang kuat dalam berwirausaha. Pembentukan karakter wirausaha peserta didik dengan cara melakukan pembelajaran entrepreneur yang dilaksanakan dalam berbagai program pembelajaran mulai dari mata pelajaran, pengembangan diri dan program ekstrakulikuler. Pembelajaran ini untuk memberikan wawasan pengetahuan serta pengalaman bagi siswa untuk menjadi generasi mandiri, kreatif, dan siswa yang inovatif.
Pembelajaran wirausaha didesain sedemikian rupa menyerupai dengan realitas yang terjadi dilingkungan peserta didik untuk menguatkan memori peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran baik teori maupun praktek disekolah. Seperti pelatihan pelayanan penjualan yang menggunakan uang palsu untuk bertransaksi dengan pembeli saat dipasar dengan mempraktekkan apa yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam bertransaksi.
Peran sekolah dalam pembentukan keterampilan wirausaha peserta didik ditunjukkan dengan kegiatan kegiatan disekolah seperti marketing day, daily product program, dan juga bazar, dalam kegiatan tersebut dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, membantu peserta didik dalam membentuk kepribadian berkarakter dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya yang di seimbangkan melalui pembelajaran tematik terpadu dengan cara melibatkan peserta didik harus aktif dan mengusahakan peserta didik mengenal dan menerima nilai nilai kewirausahaan dalam mengembangkan kemampuan peserta didik untuk melakukan kegiatan sehari hari.
Hasil yang diperoleh dari pembentukan wirausaha peserta didik dari kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mengarahkan kurikulum tematik terpadu terlihat dari munculnya sikap mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, Â mempumyai rasa bertanggung jawab dan bertoleransi terhadap guru, teman sebaya dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H