Makanan merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja.  kurangnya konsumsi makanan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dapat mengganggu metabolisme tubuh remaja, yang pada akhirnya meningkatkan resiko terkena penyakit. selain itu, mengonsumsi makanan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup juga dapat berdampak negatif pada tubuh remaja. Hal ini meningkatkan risiko terkena penyakit seperti degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.Â
Makan cepat saji makanan yang mudah dikemas, mudah disajikan, praktis, diolah dengan cara sederhana dan siap santap dengan waktu relatif cepat. jenis makanan ini mengandung kalori, lemak, garam, dan gula, namun renda akan kandungan serat, vitamin, asam akorbat, kalsium dan folat. contoh makanan cepat saji adalah fried chiken, hamburger, pizza, nugget, sosis, gorengan-gorengan, dan lain-lain. Budaya makan makanan cepat saji (fast food) sekarang ini semakin meluas pada masyarakat khususnya di negara Indonesia ini.Â
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja adalah pengetauan, pengaruh teman sebaya, cepat dan praktis, rasa yang enak, harga yang murah, serta uang saku. Misalnya pada saat seorang remaja menghabiskan waktunya bersama dengan teman-temannya diluar rumah maka akan ada kemungkinan mengonsumsi makan cepat saji. Hal tersebut disebabkan karena pada usia remaja terjadi perubahan fisik, psikososial, atau tingkah laku yang mempengaruhi keinginan mereka untuk mengkonsumsi makanan cepat saji.Â
Mengkonsumsi junk food secara teratur dapat memiliki banyak efek buruk pada kesehatan. Beberapa diantaranya adalah :
1. Kenaikan berat badan : Junk food cenderung tinggi kalori, tetapi rendah serat dan nutrisi penting lainnya. Jika dikonsumsi secra rutin, dapat menyebabkan kenaikan berat badan, dan risiko obesitas.
2. Kenaikan risiko penyakit jantung : Junk food yang kaya lemak jenuh dan kolestrol dapat menigkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.Â
3. Penurunan kesehatan mental : Beberapa studi menunjukan bahwa konsumsi rutin junk food dapat berhubungan dengan penurunan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.Â
4. Gangguan pencernaan : Junk food yang tinggi lemak, garam, dan gula dapar menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, atau sembelit.Â
5. Kenaikan risiko kanker : Penggunaan bahan pengawet, zat pewarna, dan zat kimia lain dalam junk food dapat meningkatkan terkena kanker.Â
Di era modern ini, remaja lebi cenderung menyukai makanan cepat saji, meskipun mereka mengetahui bahwa didalam makanan cepat sajib banyak menggandung bahan tambahan yang dapat membahayakan kesehatan mereka. Oleh karna itu, penting penting untung membatasi junk food dan memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan agar masyarakat terutama generasi muda sadar dan dapat memilah memilih makanan yang hendak dikonsumsinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H