Mataram kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup diwaspadai. Mengingat beberapa bulan terakhir wilayah Mataram  khususnya berbagai wilayah yang berada dipinggiran sungai mengalami bencana banjir.  Semenjak intensitas hujan meningkat Kepala pelaksana BPBD dalam http://infoberitalombokntb.com mengungkapkan
 bahwa BPBD Kota Mataram telah meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan. Jika sewaktu-waktu kondisi memburuk, masyarakat diminta tak ragu meninggalkan sementara kediamannya untuk mencari lokasi yang lebih aman.
Hujan deras yang terjadi di Kota Mataram pada rabu 14 juni 2017 lalu mengakibatkan sejumlah banjir di beberapa titik. Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB yang dilangsir oleh http://republika.co.id kondisi banjir meliputi sejumlah lokasi seperti Wilayah Kekalik Jaya, Monjok, perempatan Bank Indonesia, depan SMA 5. Banjir juga membuat satu rumah di Karang Sukun terendam.
Selain itu berdasarkan laman http://republika.co.id yang sama Perumahan BTN sweta indah di Jalan Adelweis, Anggrek, Cempaka, Sakura juga mengalami banjir dengan ketinggian air sepinggang orang dewasa. Oleh sebab itu jalan masuk ke Kekalik Jaya ditutup untuk kendaraan roda empat. Hingga pukul 22.47 Wita, banjir juga masih nampak terlihat di Kekalik Jaya seperti Jalan Swadaya, dan Jalan Swasembada.
Kondisi tersebut jelas harus diwaspadai, terlebih BMKG memperkirakan hujan masih akan terus mengguyur setidaknya hingga satu pekan kedepan. Sementara banjir yang merendam sejumlah rumah  tersebut, membuat warga rugi. Terlebih para UMKM pembuat tahu-tempe di wilayah tersebut.
Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan di atas, Pemerintah kota mataram telah mencanangkan kebijakan pembangunan waduk  sebagai program jangka panjang guna mengatasi masalah banjir di kota mataram. Berdasarkan laman yang dilangsir oleh http://kicknews.today Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Barat saat ini sedang melakukan tinjauan teknis terhadap rencana Pemerintah Kota Mataram untuk membangun waduk di wilayah Babakan sebagai daerah hulu. Waduk tersebut akan berfungsi menangkap limpahan air yang datang dari hulu sehingga tidak semuanya masuk ke wilayah kota dan menjadi pemicu terjadinya bencana banjir terutama di kawasan bagian selatan kota.
Selain itu menurut Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam laman http://kicknews.today mengatakan, sebagai bentuk komitmen pemerintah kota mengatasi bencana banjir dengan pembuatan waduk, dalam revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) pembangunan waduk tersebut sudah terakomodasi. Waduk itu, katanya, selain berfungsi untuk menampung air ketika curah hujan tinggi, juga dapat menjadi sumber air baku karena masih banyak sawah yang membutuhkan air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H