Haii gais balik lagi nih di artikelku, sempat rehat selama semiggu nih karena minggu kemaren lagi bebas tugas buat artikel hehe. Oh iya, gimana nih puasanya? Semoga lancar semua ya. By the way mumpung bulan ramadhan ya kan, aku mau minta maaf ya kalau ada tulisanku yang menyinggung ataupun tidak enak buat dibaca. Bisa di ambil baiknya dan buang aja buruknya. Terimakasi banyak buat semua yang baca :)
Kali ini artikelku mengambil tema tentang motivasi diri, semangat yang ada di diri kita untuk melangkah maju terus ke depan. Menurut kalian apa motivasi diri yang sering kali menguatkan kalian?
Tentunya setiap orang berbeda beda ya. Terkadang disaat kita berada di titik paling rendah, motivasi diri itulah yang paling setia dalam menemani kita untuk bangkit kembali. Walau terkadang motivasi sendiri muncul dari orang - orang terdekat kita, seperti orang tua, saudara, teman, dan yang mungkin banyak kita temui yaitu dari sahabat terdekat kita.
Banyak sekali orang - orang yang terpacu pada sebuah kata - kata motivasi, tetapi menurutku apalah arti sebuah kata motivasi kalau dari kita sendiri tidak ada aksi yang kita lakukan. Motivasi itu hanyalah untuk kita agar lebih bersemangat, namun dari diri kita sendiri juga harus ada aksi yang kita lakukan (usaha - usaha) yang dengannya kita bisa terus maju dan terus bergerak menuju sesuatu yang lebih baik lagi. kata - kata itu hanyalah akan menjadi kata jika dari diri kita sendiri, tidak ada usaha untuk bergerak dalam merubah keadaan.
Disaat berada di titik terendah banyak dari kita merasa Allah tidak adil kepada kita, hey!! jangan salah. Apakah teman - teman tau bahwa saat cobaan diberikan kepada kita, pada saat itulah Allah berusaha mengangkat derajat kita. Tergantung dari kita akan ikhlas menghadapi atau lebih memilih untuk menyerah.
Minggu lalu aku sempat membuat survey di media sosial instagran berupa Q & A (questions and answer) tentang apa kata penyemangat dari teman - teman online. Banyak dari mereka yang menjawab "percayalah, selalu ada pelangi setelah hujan" teman - teman pasti sudah tidak asing juga kan dengan kalimat ini? Betul, kalimat ini merupakan kalimat kiasan yang memiliki arti bahwa dalam setiap keterpurukan atau masalah yang terjadi, disaat kita berada di titik terendah pun kita harus percaya bahwa setelah itu terjadi akan ada kebahagiaan yang menghampiri kita.
Ketika kita berada di titik paling rendah, sedih itu wajar marah pun juga wajar namun menjadi tidak wajar jika kita terus terlarut dalam keadaan tersebut. Ada baiknya kita mengambil hikmah dari setiap kejadian dan terus mengusahakan yang terbaik untuk dilakukan untuk merubah keadaan yang ada.
Aku pernah menemukan sebuah kata motivasi dari sahabat Ali bin abi thalib "abaikan rasa sakit itu, atau jika tidak kamu tidak akan merasa bahagia" dari kata - kata ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa setiap rasa sakit itu tidak harus dirasakan secara berlarut, terkadang kita harus mengabaikan rasa sakit itu agar kita bisa merasakan indahnya rasa kebahagiaan. Karena rasa sakit sendiri menurutku diciptakan untuk mendewasakan masing - masing dari kita bukan untuk menjatuhkan masing - masing dari kita. Kita harus tetap bijak dalam menafsirkan setiap keadaan yang terjadi didalam hidup.
Dawuh guruku dulu saat di pesantren yang selalu aku ingat adalah "tetap menjadi baik apapun yang terjadi, bahkan saat dunia sedang tidak baik kepadamu tetaplah menjadi baik" itulah dawuh dari guruku yang selalu aku ingat. Karena apapun yang kita lakukan selama itu baik, maka yang akan kembali kepada kita juga akan baik. Mungkin memang ada tolak balik yang kurang baik, tapi percayalah itu merupakan sesuatu yang baik karena mampu memberikan pembelajaran kepada kita. Seandainya itu tidak baik pun itu tidak akan terjadi kepada kita, karena Allah selalu menginginkan sesuatu yang terbaik untuk hamba - hamba NYA.
Setiap hal yang datang kepada kita adalah sebuah pembelajaran, tergantung pada kita dalam mengartikannya. Kita bisa menjadi baik atau membalasnya dengan sesuatu yang kurang baik, itu adalah pilihan dari kita masing - masing. Tapi yang perlu kita percayai bahwa setiap yang datang adalah pembawa kebaikan, bahkan sesuatu yang tidak inginkan sekalipun. Intinya kita harus selalu berprasangka baik, agar apapun yang datang kepada kita pun selalu bisa kita ambil baiknya.
Percayalah teman - teman di datangkannya hal - hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, hal - hal yang sebelumnya tidak kita sangka akan hadir, tujuannya hanyalah untuk "belajar dan mengajarkan". Dengan hadirnya hal dan kejadian tersebut kita seharusnya bisa belajar untuk menjadi sosok yang lebih baik meskipun itu sulit sekali untuk dilakukan, akupun terkadang juga merasakan hal itu bahkan terkadang tidak sekali dua kali aku melakukan kesalahan yang sama.Â