Mohon tunggu...
Ika Wahyuni
Ika Wahyuni Mohon Tunggu... -

Sedang berproses menjadi Mahasiswi Ilmu Komunikasi di UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta dan suatu saat akan punya peternakan kambing .... @ikawe_duss

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berlayar dan Berlabuhnya “Perahu Kertas” Dewi Lestari.

5 Oktober 2012   00:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar: http://www.finroll.com/baca/4160/OST.-Perahu-Kertas-album-patah-hati-yang-melodius

Mendengar kata perahu kertas dalam fikiran kita pasti tersebit ingatan sebuah maninan perahu dari kertas yang kita mainkan sewaktu kecil. Mainan yang mungkin di zaman sekarang sudah jarang anak-anak yang memainkannya. Tapi oleh Dewi Lestari yang biasa dikenal sebagai penyanyi juga penulis. Perahu Kertas menjadi sebuah perahu yang benar-benar “hidup”, bahkan sekarang hidupnya dikalangan remaja dan orang dewasa. Oleh pelantun “Malaikat Juga Tahu” ini, Perahu Kertas dihidupakan dari sebuah novel yang akhirnya menjadi film dengan bantuan Hanung Bramantyo dan artis-artis pendukung lain seperti Adipati Dolken, Maudy Ayunda, Reza Rahardian, Elyzia Mulachela dll.

Sebelum nonton film ini saya sudah membaca novelnya dan setelah saya nikmati keduanya yang saya rasakan puas dan sesuai dengan pengharapan saya karena difilm dan novel tidak jauh berbeda ceritanya. Pemvisualan dari angan-angan selama membaca novelnya sesuai. Film Perahu Kertas ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama “berlayar” dibioskop mulai 16 agustus 2012, bagian kedua “berlabuh” dibioskop mulai 4 Oktober 2012.

Dalam film bagian pertama mengisahkan tentang persahabatan antara Keenan dan Kugy yang berubah menjadi cinta, dan sangat keren menurut saya kisah cinta mereka. Bermula dari bertemunya Keenan dan Kugy pada salah satu universitas di Bandung, kemudian mereka cocok dan saling melengkapi, Keenan pelukis Kugy penulis. Kisah cinta mereka mendapat banyak hambatan seperti Kugy yang masih menjadi pacar Ojos, dan ternyata Eko dan Nony diam-diam menyomblangi Keenan dengan saudara Nony yang bernama Wanda. Disini jatuh bangunnya Keenan sebagai pelukis yang mendapat larangan keras dari bapaknya, dan berkurangnya semangat Kugy untuk menulis karena yang membuat dia yakin akan cita-cita sebagai penulis dongeng adalah Keenan sedangkan Keenan pergi ke Bali dan bertemu dengan Luhde yang kemudian suka pada Keenan. Waktu terus berjalan Kugy sudah menyelesaikan kuliah SI-nya sedangkan Keenan drop out. Kugy melanjutkan kerja di tempat kerjanya bos Kugy menaruh hati pada Kugy. Yang kemudian Kugy jadian dengan Remi, Keenan dengan Luhde. Selain itu adegan Eko dan Nony dalam Perahu Kertas Membuat film ini menjadi sangat hidup, adegan jendral Pilik dengan Sakolah Alitnya, adegan keluarga Kugy yang sangat heboh, dan masih banyak lagi.

Bagian “berlabuhnya” perahu kertas mengisahkan tentang bertemunya Keenan dan Kugy setelah tiga tahun mereka berpisah. Mereka bertemu pada pernikahan Eko dan Nony, dan mereka bertemu saat hati mereka sudah tertambat kepada orang lain. Dengan keadaan Keenan dan Kugy yang akhirnya mereka berada pada satu kota, membuat perasaan tidak bisa di bohongi bahwa mereka sesungguhnya sangat menyayangi. Mereka mulai menjalankan misi membukukan dongeng tulisan Kugy. Kugy kembali menemukan dunianya hingga lupa dengan pekerjaanya di perusahaan Remi. Yang membuat terenyuh di film ini menurut saya adalah ketika bapak Keenan akhirnya merelakan Keenan menjadi pelukis, itu sebuah kerelaan yang sangat luar biasa. Serta kerelaan Remi melepas Kugy demi Keenan dengan kata-kata “carilah orang yang enggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya”. Wow ini nih makna cinta yang sesungguhnya.

Dari film ini kita dapat mengambil pelajaran tentang ikhlas, kedewasaan, bertanggungjawab, tidak mementingkan diri sendiri, mau berkorban serta tak ada yang tak mungkin jika kita berusaha dan jujur kepada diri sendiri. Dan bagi semuanya khususnya yang berjiwa muda “hati itu dipilih bukan memilih” jadi ga’ usah galau ya.

Dan akhirnya setelah perahu kertas mengalir disungai, terayun-ayun mencari tambatan hati, berlabuhlah perahu kertas pada seseorang yang ____________ biar lebih jelas jawabannya dan ga’ penasaran hayuk diliat filmnya dijamin bakalan dibuat “senam” hati dan perasaan

Nb:Bagi temen-temen jogja yang belum liat film berlayarnya/bagian pertama Perahu Kertas masih diputar kok di Ambarukmo Plaza.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun