Mohon tunggu...
Ika ShalihaOktavia
Ika ShalihaOktavia Mohon Tunggu... -

courageous

Selanjutnya

Tutup

Money

Optimalisasi Pembesaran Udang Vaname untuk Meningkatkan Potensi Tambak Darat

26 Januari 2019   15:10 Diperbarui: 26 Januari 2019   15:12 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia memiliki potensi ekonomi kelautan dan perikanan yang besar dan beragam. Ghufran dan Kordi (2011) mengatakan bahwa devisa negara akan meningkat karena biota yang dibudidayakan bernilai ekonomis tinggi, seperti; kakap (Lates, Lutjanus, Psammoperca), kerapu (Cromileptes, Ephinephelus, Plectropoma), baronang (Siganus), rumput laut (Gracilaria, Eucheuma, Gelidium, Hypnea), udang (P. indicus, P. monodon, Litopenaeus vannamei). Budidaya udang vaname saat ini sedang menjadi unggulan bagi para petambak udang di Indonesia. Volume produksi mencapai 13,8 ribu ton dalam kurun waktu empat tahun (2010-2014) (Rizky, 2016). Menurut Wyban (2007) dalam Juarno dkk (2011) mengatakan bahwa udang vaname memiliki produktivitas sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas udang windu (Penaeus monodon).

Tambak di Indonesia yang berjumlah 200.000 ha, 25% merupakan tambak semi-intensif dengan produktivitas lebih dari 3 ton/ha. Sisanya merupakan tambak ekstensif. Seiring berjalannya waktu, perkembangannya, tambak intensif makin berkurang dikarenakan tingginya risiko terjadinya serangan penyakit. Sehingga tambak semi intensif masih digunakan. Akan tetapi hasil panen budidaya udang vaname sistem semi intensif kurang maksimal karena serangan penyakit, keterbatasan anggaran, dan kegiatan pemerintah yang lebih banyak memberikan bantuan langsung kepada pembudidaya skala kecil (Juarno dkk, 2011).

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya udang vaname antara lain: persiapan kolam, seleksi dan penebaran benur (benih udang), pengukuran kualitas air, pemberian pakan, pemanenan, pengendalian hama dan penyakit, packing dan pengangkutan serta pemasaran. Persiapan kolam tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan seksama agar mendapatkan hasil yang maksimal. Langkah awal yang perlu diperhatikan saat persiapan kolam adalah dengan membersihkan lumpur yang ada di dasar kolam, perbaikan pada plastik yang rusak ataupun bocor. Lalu dilakukan pergantian atau pemasangan waring, saluran pembuangan dan jembatan ancho pada kolam. Setelah semua siap, kolam diisi air kemudian memasang ancho dan kincir air serta menambahkan kaporit dan sulfat. Kolam yang telah siap selanjutnya dilakukan pengeringan, pengapuran dan pemupukan.

Seleksi dan penebaran benur (benih udang) untuk pembesaran udang vaname dilakukan untuk meminimalisir kematian udang saat pemeliharaan berlangsung. Menurut Haliman dan Adijaya (2005) benur yang unggul adalah tubuhnya transparan, hepatopankreas terlihat jelas (berwarna hijau kehitaman), pergerakannya aktif, ukuran benur seragam (80%), organ insang telah sempurna, dan dinyatakan lulus uji virus serta SPF (specific pathogen free). Sampling benur (benih udang) telebih dahulu dilakukan sebelum ditebar dengan padat tebar pada setiap meter perseginya mencapai 75 ekor. Kemudian dilakukan aklimatisasi (adaptasi hewan akuatik), aklimatisasi dilakukan dengan dua tahap yakni aklimatisasi suhu dan salinitas.

Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, derajat keasaman (pH), salinitas, konsentrasi oksigen terlarut (Dissolve oxygen), dan kecerahan. Suhu optimum budidaya udang vaname berkisar antara 23-30oC, pH 7-9,salinitas 2-40 ppt, ammonia <1 ppm, kecerahan 25-40 cm. Sedangkan untuk pemberian pakan, disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat meningkatkan produktivitas pada udang. Selain pakan komersil perlu diberikan pakan buatan sebagai tambahan nutrisi yang nantinya akan diasimilasikan oleh tubuh. Campuran pakan yang diberikan dapat berupa molase, probiotik, CaCO3, vitamin C, dan stimuno. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan nilai FCR (Food convention ratio) dan tidak boleh lebih dari 1,5 agar diperoleh BEP (Break Even Point).

Selama pemeliharaan, hama dan penyakit perlu dikendalikan sebagai upaya tindakan preventif berupa penerapan biosekuriti. Biosekuriti merupakan upaya untuk mencegah masuknya bibit penyakit potensial. Distribusi penyakit yang paling sering menyerang udang vaname adalah WSSV (White spot syndrome virus) karena melalui perantara air yang dapat menularkan virus secara cepat. Apabila hal tersebut sudah terjadi maka satu-satunya cara untuk dapat menyelamatkan budidaya yang lain adalah dengan memusnahkan tambak yang terinfeksi virus.

Pemanenan udang vaname dilakukan ketika udang sudah berumur 100 hari idealnya namun ketika umur 90 hari sudah memenuhi target maka dapat dilakukan pemanenan. Sebelum panen perlu dilakukan pergantian air sekaligus penambahan CaCO3 agar kulit udang menjadi keras setelah moulting (pergantian kulit). Udang yang telah dipanen selanjutnya langsung dilakukan packing agar mutu dan kualitas tetap terjaga. Packing dilakukan dengan menyiapkan wadah plastik berukuran 100 m tingginya kemudian diisi dengan udang yang dilapisi es baru sebanyak tiga lapis berturut-turut. Kemudian udang diangkut menuju cold storage untuk disortir berdasarkan ukuran sebelum dipasarkan. Pemasaran udang pun dikategorikan menjadi dua, yakni pemasaran terencana dan tidak terencana. Pemasaran terencana dilakukan pada kondisi normal sedangkan pemasaran tidak terencana dilakukan pada saat situasi yang mendesak, misalnya udang yang dipaksa panen karena terserang penyakit.

Diharapkan dengan menerapkan best management practice untuk usaha budidaya udang vaname lima tahun kedepan dapat meningkatkan devisa negara serta menyejahterakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Jayalah Perikanan Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun