Pojok ASI atau ada pula yang menyebutnya dengan Ruang Laktasi adalah sebuah ruangan khusus yang sengaja disediakan oleh institusi (perkantoran, perusahaan, tempat bekerja) yang memiliki fungsi untuk memberikan privasi bagi seorang ibu menyusui yang juga bekerja untuk memberikan ASI kepada bayinya ataupun untuk memerah ASI. Sejauh ini saya mengamati, keberadaan Pojok ASI atau Ruang Laktasi di tempat bekerja atau di tempat umum yang ada dikota Serang maupun Kota Cilegon jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan ditempat saya saat ini sedang bekerja sekalipun, Pojok ASI ataupun Ruang Laktasi tidak ditemukan keberadaannya. Pojok ASI atau Ruang Laktasi hanya saya temui di lokasi pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik.
Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa keberadaan Pojok ASI tidaklah penting dan bukan menjadi prioritas. Padahal, dengan adanya Pojok ASI di tempat-tempat umum dan ditempat bekerja yang mempekerjakan seorang ibu tentunya ini akan sangat membantu aktivitas ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif. Seperti kita ketahui bersama bahwa ASI memiliki manfaat yang sangat banyak bagi seorang bayi dan ibunya. Tidak hanya sebagai sumber nutrisi bagi bayi, ASI juga turut menjaga kondisi kesehatan bayi dan akan lebih mempererat kedekatan emosional antara ibu dan anak. Sedangkan bagi seorang ibu, pemberian ASI juga akan mendukung kesehatan ibu dan membantu dalam proses penurunan berat badan pasca kehamilan dan persalinan.
Bagi seorang ibu menyusui yang bekerja, keberadaan Pojok ASI membantunya dalam memerah ASI sehingga walaupun bekerja, seorang Ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya dengan jalan diperah kemudian disimpan sementara dalam ruang pendingin. Ruangan Pojok ASI tidaklah harus memakan ruangan yang besar, cukup dengan ruang yang kecil namun memberikan kenyamanan dan privasi bagi Ibu. Mengapa demikian? Kondisi ruangan yang tidak nyaman justru akan memberikan rasa stres yang kemudian akan berimbas pada penurunan kuantitas ASI yang diperah.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan terhadap teman-teman satu kantor maupun berbeda kantor, sebagian besar dari mereka hanya menggunakan ruangan seadanya semisal, pojok ruangan kantor yang tidak banyak dilewati orang dan sedikit tertutup, Musholla kantor, atau bahkan toilet sebagai lokasi untuk memerah ASI. Dengan kondisi yang seperti ini, privasi dan kenyamanan saat memerah ASI tidak terpenuhi. Hal ini tentu saja cukup mengecewakan, pasalnya ditengah tuntutan seorang Ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, namun dukungan dan sarana untuk membantu terpenuhinya tuntutan tersebut justru tidak disediakan. Tulisan saya mungkin hanya sebuah bentuk keluhan kecil dari seorang Ibu yang Insya Allah tidak lama lagi juga akan menyusui. Semoga dengan membaca tulisan saya ini, banyak pihak yang tergerak hatinya untuk bersama-sama membantu peran seorang Ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya khususnya bagi Ibu yang bekerja dengan menyediakan sebuah ruangan khusus walaupun sederhana namun memiliki manfaat yang besar bagi kesuksesan pemberian ASI eksklusif.
