Film Di Balik Satu Batang
Nama : Ika Ustrina (20331016)
Judul Film : Di Balik Satu Batang
Sinopsis
Film ini menceritakan dua orang pemuda yang sedang mencari akar permasalahan yang di hadapi oleh para petani tembakau karena harga bea cukai yang tinggi dan mereka berusaha untuk menemukan solusi dan jawabannya. Tetapi walaupun dengan adanya berita kenaikan bea cukai yang sangat tinggi, itu tidak dapat membuat orang-orang atau para konsumen ini jera dengan rokok, bahkan semakin meningkat orang-orang yang mengonsumsi rokok.
 Untuk para buruh pabrik rokok tersebut, mereka bahkan sama sekali tidak mengeluh, karena mereka yang menentukan sendiri untuk bekerja di pabrik rokok tersebut, walaupun gaji mereka tak sebanding dengan apa yang mereka lakukan tetapi mereka tetap bertahan untuk bekrja di pabrik rokok selama bertahun-tahun.
Akan tetapi karena harga tembakau yang tinggi, membuat para petani tembakau beralih menjadi petani multikulur agar mereka tetap mendapatkan uang tambahan ataupun penghasilan lain diluar dari tembakau, bahkan ada yang sampai mau mengakhiri hidup hanya karena terlilit utang piutang akibat harga tembakau yang anjlok dipasaran.
Ulasan :
Film ini mengisahkan dua orang pemuda yang mencari fakta dibalik kasus bea cukai tembakau yang relative naik, dan apa saja dampak yang akan didapatkan oleh para pekerja tembakau ini , mereka berusaha mencari jawaban dan menemukan akar masalah yang beredar dimasyarakat termasuk pabrik rokok dan petani tembakau.
Dibalik satu batang rokok terdapat realita kehidupan petani tembakau yang sesunguhnya, msih banyak pr terutama dalam kebijakan pengendalian tembakau yang harus diselesaikan sampai tuntas. Film ini menggambarkan petani tembakau yang sudah beralih ke tanaman komoditas yang lebih menguntungkan, meskipun awalnya mereka berfikir untuk tetap melestarikan warisan nenek moyang dengan menanam tanaman tembakau, kondisi tersebut mau tidak mau harus disesuaikan dengan keadaan alam mengingat dengan adanya BHCAT Dan kenaikan cukai tidak berdampak untuk kesejahteraan petani, bahkan petanipun tidak dapat menentukan harga pasar tembakau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI