Mohon tunggu...
Ika Trina Fauziana
Ika Trina Fauziana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, ibu rumah tangga dengan 2 orang anak

Saat ini mengajar di Sekolah Dasar yang berada di Desa Alasmalang, SDN 1 Alasmalang, sebuah SD yang saat ini berposisi SD inti, jadi semua guru diharapkan menjadi contoh untuk SD imbas yang berada di sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program yang Berdampak pada Murid

31 Mei 2022   07:35 Diperbarui: 31 Mei 2022   07:45 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKSI NYATA 3.3

MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN SISWA SECARA MANDIRI PADA PROSES PEMBELAJARAN

Peristiwa

Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah suatu proses tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai seorang manusia ataupun sebagai anggota masyarakat. 

Seorang pemimpin jika dikaitkan dengan filosofi pendidikan maka harus mampu mengelola aset yang dimiliki untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak dan lingkungan nyaman bagi anak sehingga mewujudkan merdeka belajar bagi anak Latar belakang dari aksi nyata yang dilakukan adalah adanya siswa yang belum menentukan pilihan mereka sendiri, masih tergantung pada teman tidak berpendapat sesuai dengan pilihannya sendiri, padahal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki berbeda dengan teman yang diikutinya. 

Siswa saat berada di kelas telah mempunyai kesepakatan yaitu keyakinan baik yang telah disepakati bersama untuk di tatati bersama dan dilaksanakan dengan baik ternyata masih terdapat pelanggaran atau siswa yang belum melaksanakan dan mematuhi kesepakatan yang ada. 

Faktor yang membuat masih adanya pelanggaran antara lain adalah siswa yang ikut ikutan temannya untuk tidak mentaati keyakinan yang telah disepakati, saat awal juga telah di bentuk struktur kelas dan beberapa tanggungjawab yang telah disepakati bersama, salah satu struktur ada ketua kelas ternyata fungsi kepemimpinan di dalam kelas belum dapat terlaksana secara maksimal karena masih ada salah satu faktornya ketua kelas takut untuk mengingatkan teman yang melanggar dan tidak mentaati keyakinan .

Siswa saat berada di kelas telah mempunyai kesepakatan yaitu keyakinan baik yang telah disepakati bersama untuk di tatati bersama dan dilaksanakan dengan baik ternyata masih terdapat pelg telah disepakati, karena alasan yang diungkapkan oleh ketua kelas adalah kurang percaya diri saat harus mengingatkan atau memimpin teman temannya, adanya hal tersebut yang membuat saya merasa harus bisa menumbuhkan rasa kepemimpinan siswa mulai dari kelas yang terdiri beberapa kelompok belajar, dari masingg masing kelompok dapat menumbuhkan rasa memimpin. 

Apabila telah tumbuh rasa kepemimpinan dari tiap kelompok dapat memimpin masing masing kelompok sehingga dapat mewujudkan profil Pancasila dan dapat belajar dengan merdeka Alasan melakukan Aksi Nyata Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dan menjadi pemimpin kegiatan, sehingga mempunyai ide, cara, dan cara penyeleseiannya sendiri secara mandiri dan dengan cara mereka sendiri sehingga terbentuklah sebuah hasil keputusan yang membuat mereka merasa berhasil dan merasa lebih percaya diri untuk mengungkapkan ide pada saat siswa harus berpendapat. 

Terbukti aset manusia yang berupa soswa jika diberi kepercayaan untuk bekerja dan berkreasi sesuai keinginan mereka maka akan mendapatkan hasil yang baik dan dapat membangun kepercayaan diri siswa unuk selalu berpendapat dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada saat bersama belajar di kelas.

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menciptakan dan mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah dengan memanfaatkan aset yang ada sehingga dapat terwujudnya budaya positif dan mampu menjadikan diri dengan posisi kontrol sebagai manajer dan pengawas, sehingga dalam pengelolaan aset terutama modal manusia dan lingkungan dapat tercipta budaya positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun