Kubaca tulisan ibu. Tulisan yang singkat dan rapi, tapi sangatlah menyentuh.
Rena, maafkan ibu selama ini telah berbohong kepadamu. Bukan niat ibu membohongimu. Hidup penuh cubaan, sayang. Semua yang terjadi bukanlah ingin kita. Dan ibu rela kau membenci ibu yang telah menyimpan kebohongan ini hingga sekian lama. Tapi janganlah kau membenci ibu kandungmu. Sebenarnya dia sangat menyayangimu. Tapi semua terserah kamu. Setelah ibu tiada apakah kamu akan kembali pada ibu kandungmu atau tidak, ibu tidak memaksamu. Rena mungkin sekarang saatnya ibu pergi, jaga dirimu baik baik
Ibu maafkan aku. Aku telah mengecewakan ibu. Aku menyesal bu. Bisikku dalam hati, ketika aku berkunjung ke pusara ibu. Hujan gerimis mengguyur pemakaman senja itu. Ketika aku meninggalkan tempat pemakaman itu.
Aku berjanji dalam hati. Aku akan terus rajin belajar agar bisa menjadi seperti ibu. Menjadi wanita yang aktif. Ibu terima kasih, aku sayang ibu.
Wonogiri, 25 Juni 2005
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H