Pemisahan Bessarabia dari Rumania juga dibicarakan dalam protokol tambahan rahasia tanggal 28 Agustus 1939. Dalam protokol rahasia yang ketiga tanggal 10 September 1941, Soviet harus membayar sejumlah uang dengan timbal balik dari Jerman berupa bagian Lituania yang dahulu diklaim Jerman.
Uni Soviet, Jerman, dan Invasi Polandia 1939
Protokol rahasia antara Soviet dan Jerman menjadi awal mula invasi ke Polandia. Jerman mulai menyerbu bagian barat pada tanggal 1 September 1939. Soviet kemudian datang dari Timur pada tanggal 17 September 1939, dengan alasan ingin membantu "saudara sedarah" mereka yaitu Ukraina dan Belarusia yang terjebak di wilayah yang telah dianeksasi secara ilegal oleh Polandia. Jerman dan Soviet bertemu di dekat Brest-Litovsk dua hari kemudian.
Pembagian Polandia dilakukan pada tanggal 29 September dengan batas pemisah antara wilayah Jerman dan Soviet diubah untuk kepentingan Jerman. Batas itu dipindahkan ke timur ke Sungai Bug, perbatasan Polandia dan Rusia saat ini. Prajurit Polandia yang pasrah telah diapit oleh dua militer besar. Mereka memilih menyerahkan diri ke Soviet daripada ditahan oleh Jerman.Â
Selama hampir 2 tahun, perbatasan yang dibuat Jerman dan Soviet damai, tidak menyebabkan peperangan. Soviet berperang dengan Finlandia, menganeksasi Republik Baltik Latvia, Lituania, dan Estonia pada Agustus 1940, sementara Jerman memperluas wilayahnya ke Denmark, Norwegia, dan daerah Balkan lainnya.Â
Namun, di kemudian waktu, Hitler mengkhianati protokol rahasia tersebut. Ia butuh pemukiman baru untuk rakyat Jerman di wilayah timur, menetapkan Rusia bagian barat sebagai sasaran, dan melancarkan serangan tiba-tiba.
Operasi Barbarossa dan Pengaruhnya Terhadap Uni Soviet
Operasi Barbarossa merupakan kode invasi Jerman kepada Uni Soviet yang dilakukan pada 22 Juni 1941, berupa serangan mendadak yang diluncurkan oleh Hitler kepada Uni Soviet ketika Perang Dunia 2.Â
Sebab keberhasilan dari Operasi Blitzkrieg, Hitler memiliki harapan dari Operasi Barbarossa ini sama berhasilnya dengan Operasi Blitzkrieg yang terjadi di wilayah Eropa Barat dan juga percaya bahwa Tentara Merah dapat dikalahkan dalam waktu 2-3 bulan. Invasi ini merupakan invasi terbesar berdarah dalam sejarah manusia. Jerman mengirim sekitar 80% tentara Wehrmacht untuk menyerang Uni Soviet sepanjang 1800 mil.
Soviet telah menyiapkan kekuatan dari tentara merah di setiap perbatasan. Namun, Â peringatan dari adanya invasi ini tidak dipercaya oleh Stalin yang mengakibatkan tentara merah tidak siap dengan invasi yang dilakukan Jerman ini. Walaupun terdapat kekurangan pada persiapan tentara merah dan mengalami kerugian yang besar, pertahanan yang dibentuk Uni Soviet dan perlawanan yang dilakukan semakin kuat.
Invasi ini gagal dalam menghancurkan pertahanan Uni Soviet. Jerman menilai dengan keliru, bahwa jika diluncurkan serangan yang singkat dengan cara Blitzkrieg tentara merah akan menyerah. Hal lain yang diremehkan oleh Jerman adalah kegigihan dari tentara merah dalam berperang. Peran Stalin dalam menyerukan berperang untuk membela tanah air terhadap tentara merah menjadikan alasan untuk berperang sampai mati.