Mohon tunggu...
Ika setyowati
Ika setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IIQ MALANG

Long life moslem learner Fakiir ilalloh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Toha

22 Oktober 2020   18:50 Diperbarui: 22 Oktober 2020   18:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam panjang

Beralaskan kanbal hijau tipis

Sekedar pelindung betis yang menepis gerimis

memandangi kelip lampu warna warni di tepi

Penghibur hati yang telah Lama sayu

Semakin suram 

Kala ku pandangi ayunan bocah cilik 

saban pagi ia berlarian kemari

Tapi tidak nampak seharian ini karena ia telah mati

Tidak 

Dia tak mati

Dia memandangiku tanpa ragu

Bertutur aku padanya

Toha.... 

Toha....

Dia mendengar aku

Aku menghampirinya

Tapi  pohon juling itu menghalangiku

Lantas menghilang

Dia benar benar pergi

Bukan,  

dia bukan pergi

Dia akan kembali lagi

Benar-benar kembali

Hari berganti

Aku menanti toha

Yang telah berjanji akan kemari

Toha.... 

Toha.... 

Rangkul aku

Peluk kecup aku

Seperti saban hari bersamaku

Ku tatap lagi

Ternyata benar si juling itu

Aku majnun

Aku berandai andai

Toha sudah mati

Benar benar mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun