Beberapa hari kebelakang saya kerap berbincang dengan salah seorang teman, mengenai salah satu radio di Bandung yang masih setia mengudara hingga saat ini. Dulu, saya gemar mendengarkan radio. Rasanya menyenangkan bisa kirim kirim lagu untuk teman teman walaupun entah ada yang mendengarkan atau tidak.
Minta lagu ke stasiun radio yang banyak pendengarnya itu adalah suatu perjuangan yang sangat heavy pisan pake banget, karena line nya selalu penuh dengan bunyi tut tut tut kuadrat. Menekan tombol redial terus menerus adalah salah satu trik sukses saya.
Tapi pada suatu hari ada suatu kejadian yang membuat saya nyengir. Malam itu saya akan menelpon seorang teman, pencet nomer nya dong, gak mungkin pencet hidung nya, kan jauh. Nah, entah telunjuk saya sedang kesurupan atau telpon saya yang sedang kejailan, yang berbicara di ujung telpon sana, bukan suara teman saya, melainkan suara merdu nan mendayu dari seseorang yang ngakunya dari sebuah radio yang berada di kawasan Jalan Setiabudhi. Omigot, salah pencet kiranya jemari lentik ini. Lalu dengan terkekeh kekeh, saya pun bercerio goodbye dengan sang penyiar bersuara elok itu.
Tak lama kemudian, telpon di rumah berdering, eh ternyata sang penyiar radio tadi yang menelpon. Rupanya perangkat telpon di radio itu sudah canggih atau saya aja yang norak kali ya. Telpon mereka telah di lengkapi caller id, tahun segitu coba, disaat mau pasang telpon PSTN aja harus pake ngantri. Tapi saya curiga radio yang namanya diawali dengan huruf R itu, mungkin gak banyak di mintai lagu oleh pendengarnya, sehingga dengan gak ada kerjaannya, penyiarnya sempet sempetnya menawari orang yang awalnya salah sambung untuk di putarkan lagu. Esoknya dia telpon lagi, dan menanyakan lagu apakah gerangan yang ingin saya dengarkan hari itu, ah, penyiar radio yang sangat baik hati dan tidak sombong rupanya.
Tapi sayangnya radio tadi tidak banyak memutar lagu lagu rock, jadi jarang saya pantengin. Jaman itu, saya lebih sering mendengarkan radio GMR pada gelombang 104,4 FM yang dipancarkan dari kawasan Jalan dr. Hatta No. 15. Radio yang didirikan oleh Alm. Bapak Erwin Sitompul itu adalah satu satu radio yang mengkhususkan diri berada di jalur musik rock, dari garis keras sampai garis putus putus :D.
Nah, dari radio yang banyak memutar lagu lagu demo band band Bandung ini, saya bisa menikmati komposisi musik dari beberapa band dan solois rock lokal yang lagu lagunya masih sangat saya sukai sampai detik ini.
Pas Band adalah salah satunya. Mini album mereka yang berjudul Four through the Sap, adalah mini album berisi 4 lagu yang sangat keren. Here forever adalah salah satu single favorit saya. Album mereka lainnya yang saya sukai adalah In (no) Sensation. Kini bila saya mendengarkan Fountain, War, Red Light Shooter, Never be Lonely sampai Impresi akan selalu membuat ingatan saya selalu melayang kembali ke tahun 90 an.
Dari radio yang pemancarnya pernah tumbang ini pula saya mengenal Sahara, Voodoo, Grass rock, Boomerang, Power Slaves, Slank, Power Metal, Kin, Sket, Plastik, Bunga, Bayou, Kidnap Katrina, Whizzkid, Hengky Supit, Andy Liani, Protonema, U‘camp, Rotor, Suckerhead, Roxx, Puppen dan Jammrock yang kini berganti nama menjadi Jamrat eh Jamrud.
Adalah Pure Saturday, salah satu band indie yang lagu nya sering diputar, band yang mempunyai lagu andalan berjudul Kosong, Desire, Enough dan Coklat itu adalah band yang hingga kini lagu lagunya masih ada di dalam playlist saya.
Tahun 90 an adalah tahun dimana aliran punk mulai merajalela di indonesia. Salah satu grup punk yang dulu eksis dan demo songs nya sering di putar di GMR adalah Sendal Jepit. Lagu lagu mereka sangat mengena di telinga saya, ringan tapi bermakna.
Di radio yang dulu mempunyai program acara bertajuk Sik Sik, Ring My Bell dan Kharisma Persada itu, saya pun kerap mendengarkan lagu demo dari band nya mas Anang yaitu Kidnap Katrina. Lagu yang berjudul “Kekuatan Cinta“ (?) itu di bawakan oleh almarhum keyboardist mereka yang bernama Teguh. Lagu yang sangat indah, karena bukan dinyanyikan oleh Anang Hermansyah :D. FYI, sekarang, lagu ini susah banget di cari, saya ingat dulu pernah merekamnya ke dalam kaset berpita, dan alhamdulillah suara nya melempem karena pitanya kusut :‘(.