Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Varian Olahan Daging Ayam untuk Sajian Keluarga

9 Februari 2017   16:54 Diperbarui: 9 Februari 2017   17:27 2534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daging ayam adalah produk hewani yang mudah ditemukan dimana saja. Di pasar tradisional, pasar modern, pasar swalayan, warung sayur dekat rumah atau pun di rumah tetangga heuheu. Selain karena harganya lebih murah dari daging sapi, bebek, itik, kalkun, atau ikan asin bersodara, daging ayam memiliki rasa yang dapat diterima oleh lidah siapa saja, itu lah sebabnya daging ayam begitu populer di percaturan kuliner dunia. Harga daging ayam di pasar paling fluktuatif, terkadang melegakan, lain hari mengejutkan jiwa.

Seorang teman pernah mengeluhkan tentang olahan daging ayam yang itu itu saja sebagai hidangan untuk keluarganya.  Ya, seputar goreng, bakar dan pepes.  Padahal daging ayam dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan yang menggugah selera. Beberapa wilayah di Indonesia ataupun dunia memiliki olahan khas berbahan dasar daging ayam dengan rasa yang sangat lezat.  Berikut ini beberapanya.

Ayam masak habang atau hayam masak habang adalah olahan daging ayam yang berasal dari Riau dan Kalimantan.  Perbedaan olahan dari dua daerah ini adalah terletak dari rasanya. Ayam masak habang dari Riau bercita rasa manis, asin, gurih, dan pedas sedangkan yang dari Kalimantan rasa asam pedas lebih menonjol. 

Bahan:

- 1/2 kg ayam, potong-potong, cuci bersih dan tiriskan. Dapat juga di goreng terlebih dahulu.

- 300 ml air

- bawang goreng

- 2 sendok makan kecap manis, saya pakai 1 sdm

- 1 sendok makan gula jawa, disisir

- 1/2 sendok makan gula pasir

- 1/2 sendok makan garam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun