Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah LeBron James Layak Menyandang Gelar "Greatest of All Time" seperti Halnya Michael Jordan

13 Maret 2022   20:12 Diperbarui: 14 Maret 2022   12:54 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: usatoday.com

Tahun 2014, atlet yang terkenal dengan kombinasi keterampilan, kekuatan, lompatan  dengan tinggi badan yang menjulang ini pindah kembali ke Cleveland Cavaliers dan membawa timnya menjadi juara liga pada tahun 2016.  Dua tahun kemudian, LeBron menandatangani kontrak dengan LA Lakers dan membawa timnya memenangi kejuaraan pada tahun 2020 sekaligus mendapatkan MPV finals untuk keempat kalinya.

Pria yang lahir pada 30 Desember 1984 ini merupakan pemain NBA dengan rata-rata perolehan 26 point, 6 rebound, dan 6 assist.  Ia pernah menjadi pemain termuda yang mencetak 40 poin dalam sebuah game sekaligus mendapatkan triple-double dalam babak playoff.

Pembasket yang banyak menembak dengan tangan kanannya padahal sesungguhnya kidal ini mendapat kalungan medali emas Olimpiade sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 2008 dan 2012.

Atlet yang kini bernomor jersey 6 itu akan menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah NBA yang menjadi anggota klub 30K-10K-10K karena memiliki 30.000 poin, 10.000 rebound, dan 10.000 assist.

Rebound ke-10 ribu dicatatkan LeBron ketika bermain melawan Indiana Pacers pada bulan Januari lalu yang membuatnya berada di peringkat ke-39 dalam katagori sepanjang masa.

Ia hanya membutuhkan 2 assist lagi untuk menjadi pemain ketujuh dalam klub 10.000 assist.  Assist tertinggi masih dipegang oleh pemain favorit saya, John Stockton, sebanyak 15.806.

Kini, LeBron menjadi pemain ketiga setelah Kareem Abdul Jabbar dan Karl Malone yang mengkoleksi 35.000 poin dan masih akan bertambah mengingat ia belum berencana untuk menggantung jerseynya.

Dari nilai statistiknya dapat dilihat bahwa pemain All-Star 18 kali ini tak hanya berperan sebagai pencetak angka namun ia pun seorang play maker yang dapat memengaruhi semua aspek permainan.  Tak ada pemain yang dapat menyamai produktivitas dan efisiensinya.  Ia telah memiliki rata-rata skor tertinggi kelima dalam sejarah liga setelah Michael Jordan, Wilt Chamberlain, Elgin Baylor, dan Kevin Durant.

Dengan segala pencapaiannya itu, apakah LeBron James dapat menggeser keberadaan Michael Jordan sebagai penyandang gelar Greatest of All Time (GOAT) yang disematkan oleh para penggemar NBA?

Untuk saat ini, Jordan masih memimpin dalam seluruh penghargaan minus Rookie of the Year, penampilan All-Star, All-NBA Team, dan Hall of Fame.  Jordan pun memiliki penghargaan Defensive Player of the Year yang sulit diraih oleh LeBron.  Di samping itu, Ia pun memiliki rekor final yang lebih baik serta dua cincin lebih banyak dari LeBron.

Sepanjang karirnya, Jordan tidak pernah kalah di final NBA. Ia memiliki 10 gelar scoring, 5 kali MPV, 6 kali MPV final, 10 kali All-NBA First Team dan 9 kali All-Defensive First Team.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun