Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Inilah Barisan Drummer Band Rock Favorit Saya, Kamu?

19 Juni 2021   11:23 Diperbarui: 13 Mei 2022   15:20 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kawaiikokoiisugoi

Drummer merupakan personil yang paling penting dalam sebuah band.  Ya, sebagai pemegang tampuk kekuasaan rhythm section bersama bass, drum memberi melodi, dinamika, dan ritme.  

Seorang drummer berperan meletakkan fondasi, memberi denyut nadi, dan alur dalam sebuah lagu.  Drummer dengan senang hati mempersilakan pemegang alat musik lainnya untuk berekspresi secara kreatif dan akan menutupi kesalahan yang dibuat oleh personil lain.  

Bebunyian drum kerap digunakan sebagai pertanda transisi dalam sebuah lagu dari verse ke chorus. Sebuah band bisa saja tidak memiliki seorang drummer dan tetap menghasilkan bebunyian yang luar biasa namun untuk musik rock, drum merupakan tulang punggung.

Rock memiliki banyak subgenre dengan peran drummer sebagai lead atau pendukung. Pada aliran jazz rock, drummer ada sebagai lead sedangkan di band stoner,  drummer menjadi pendukung dan sedikit mengalah kepada gitaris dan bassist yang lebih mendominasi.

Untuk band-band heavy metal, drummer menjadi fitur utama, tak ayal banyak drummer yang menjadi populer ketika mereka berada di dalamnya. Secara umum, drummer band rock memiliki kesempatan besar untuk berkilau.

Di dunia ini banyak sekali drummer band rock yang telah memperoleh pengakuan secara komersial atas ketukan dan keterampilannya.  Berkat kepawaiannya, mereka pun dapat mengumpulkan pundi-pundi penghasilan yang menakjubkan.  

Chad Smith (RHCP, Chicken Foot), Joey Kramer (Aerosmith), Roger Taylor (Queen),  Don Henley (Eagles, Bee Gees), Charlie Watts (Rolling Stones), Phil Collins (Genesis), Dave Grohl (Nirvana), Larry Mullen (U2), Lars Ulrich (Metallica), dan Ringgo Starr (The Beatles) adalah 10 nama yang tercatat menjadi drummer terkaya di dunia.

Sepuluh nama besar di atas sudah tak asing lagi dalam kancah permusik rock-an dunia, namun demikian saya memiliki beberapa nama drummer favorit yang membuat denyut sel-sel kelabu dan nadi menyatu membentuk sesuatu yang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata ketika mendengarkan permainan mereka.

Lupakan dulu John Bonham, Ian Paice, Neil Peart, Keith Moon, Mitch Mitcell, Bill Bruford, dan Steward Copeland karena mereka terlalu jadul untuk saya yang masih unyu-unyu ini, halah.

Lha kalau begitu, siapa saja mereka?

1.  Jimmy Chamberlin.  

Pertemuan pertama kuping saya dengannya adalah ketika ia menjadi drummer Smashing Pumpkins. Pria yang kini berusia 57 tahun ini adalah salah satu drummer berpengaruh tahun 90-an.  Ia memiliki banyak referensi genre musik yang mumpuni, dari latin, jazz, sampai fusion dan ia tuangkan dalam nomor-nomor cetar band asal Chicago itu.

Pria yang dinobatkan Gigwise menjadi drummer peringkat 5 terbaik sepanjang masa ini tidak percaya dengan kedigdayaan software musik Pro Tools dan tak mau memberikan kendali atas suara drumnya kepada seorang engineer atau produser.  Ia mengaku hanya bermain untuk musik bukan label rekaman ataupun radio.

"I Am One", "Tonigh Tonight", "Bullet With Butterfly Wings", "Zero", "Muzzle", "Stand Inside Your Love", dan "Drown", adalah beberapa dari banyak lagu milik Smashing Pumpkins yang begitu hidup dengan ketukan dan dentuman yang tercipta dari tangan terampil seorang Jimmy Chamberlin.

2.  Lars Ulrich.  

Ilustrasi: nme.com
Ilustrasi: nme.com
Drummer band heavy metal, Metallica ini terlalu moncer untuk dinafikan.  Sepanjang karirnya ia memiliki permainan drum yang berubah seiring waktu. Tahun 80-an ia memiliki ketukan yang cepat dan agresif, sedangkan pada tahun-tahun terakhir ia lebih condong bergaya eksperimental dengan groove dan ketukan double bass yang bersih sekaligus cepat serta isian drum yang berat.

Pria berusia 57 tahun ini kerap menggunakan tehnik double bass dengan menggunakan jeda drum sekitar 110 hingga 150 ketukan dan kemudian hari menjadi populer di kalangan drummer band heavy metal.  Hal ini bisa ditengok di nomor Metallica "One" dan "Blackened."

Lars Ulrich dan James Hetfield adalah duo yang tak bisa dipisahkan satu sama lain karena permainan drum Ulrich sangat sinkron dengan ritme gitar yang dimainkan oleh sang vokalis.

"Black" menjadi album Metallica favorit saya dengan dentuman dan hentakan drum khas putra dari Torben Ulrich ini.  

3.  Matt Cameron.  

Ilustrasi: Yamaha
Ilustrasi: Yamaha
Selama 30 tahun terakhir, Matt Cameron adalah seorang master rasa, ruang, dan adaptasi.  Ya, bermain untuk band-band rock seperti Skin Yard,  Soundgarden, dan Pearl Jam membuat ia pandai mengolah tiga hal itu.  Drummer yang kini berusia 58 tahun itu memiliki permainan drum cerdas yang menggelinding melalui ritme-ritme dan frasa melodi yang aneh dari band terdahulunya, Soundgarden.

Nomor-nomor Soundgarden seperti "Let Me Down", "Fell On Black Days", dan "Black Hole Sun" dihiasi oleh permainan drum otak dan otot dengan perpaduan berupa jeda, gelombang, dan dinamika.

Saya menikmati nomor-nomor Pearl Jam yang berhias hentakan drumnya dari mulai album "Binaural" sampai "Gigaton."  Gitaris, Mike Mc Cready mengatakan bahwa Matt telah membawa Pearl Jam menjadi band yang lebih baik.

Matt Cameron berkerja hanya untuk musik, ia tak berkeberatan bila keberadaannya di panggung pertunjukan tertutup oleh barisan simbal.  Ia selalu tampil kalem tak seperti bintang rock pada umumnya yang kadang pecicilan, namun yang pasti ia adalah musisi sejati dengan permainan drum yang menggelegar baik ketika bersama Skin Yard, Soundgarden, ataupun Pearl Jam.

4.  Tre Cool.  

Ilustrasi: musicradar
Ilustrasi: musicradar
Mendengarkan Greenday dari album-album awalnya membuat saya terbiasa dengan permainan drum pria yang selalu tampil bersemangat itu.  Ia adalah gambaran cowok punk sejati dengan banyak watak di setiap karya drum-nya.  

Pemilik nama lengkap Frank Edwin Wright III ini memiliki gaya drumming yang khas, berbeda dengan teman-teman se-zamannya.   Dalam album "Dookie" Tre Cool mengemas pukulannya sedemikian rupa sehingga membuatnya lebih menonjol.

"Basket Case" adalah salah satu nomor yang menampilkan kepiawaian seorang Tre sehingga menjadi lagu klasik yang tak terbantahkan.  Pria kelahiran Jerman itu dapat menjadi sangat liar atau pun tenang ketika berada di belakang drum kit-nya dan itulah yang menjadi kekuatan tak terbendungnya.

5.  Dave Grohl. 

Ilustrasi: musicradar
Ilustrasi: musicradar
Hohoho siapa yang tak kenal dengan drummer satu ini. Ya, walaupun kini ia menasbihkan diri menjadi vokalis Foo Fighters, awalnya ia adalah drummer dari grup fenomenal,  Nirvana.

Saya suka gaya bermain drum pria yang memiliki sisi komedi yang kental dalam dirinya ini.  Selain bersama Nirvana, permainan drumnya yang keren dapat ditemukan di supergrup yang ia bentuk bersama Josh Homme ( Queens of The Stone Age) dan John Paul Jones (Led Zeppelin), Them Crooked Vultures.  Ia pun telah mewarnai beberapa nomor milik Slash, Prodigy, Garbage, Nine Inch Nails, dan Killing Joke dengan ketukan drumnya yang maha dahsyat.

Gaya permainan drumnya yang alami menjadi sebuah perbedaan yang hakiki dari teman seangkatannya.  Mempelajari drum hanya dengan mendengarkan rekaman album milik band rock Rush dan memainkan tongkat marching band di atas bantal membuatnya menjelma menjadi pemain drum yang memiliki pukulan paling keras.  

Hal inilah yang sempat membuat ia kesulitan ketika tampil di acara MTV Unplugged bersama bandnya Nirvana.  Ia yang terbiasa bermain dengan gemuruh nan menggelegar harus tunduk kepada stik drum berbentuk kuas dengan volume yang diturunkan dan ketukan tipis-tipis.  Namun bukan Grohl namanya bila tak dapat beradaptasi dengan cepat, karena bagaimana pun juga jiwa musikalitas sangat tinggi.

Semua nomor-nomor yang sesi drumnya ia mainkan terdengar sangat menggelegar, salah satunya dapat ditemukan pada lagu Foo Fighters, "Everlong" sebelum Taylor Hawkins menggantikan posisinya.

6. Tomoya Kanki. 

Ilustrasi: kawaiikokoiisugoi
Ilustrasi: kawaiikokoiisugoi
Bagi penyuka band rock dari Jepang, pasti sangat kenal dengan drummer satu ini.  Permainan drumnya yang menggelora dengan beat-beat berat serta gaya byakbyakannya telah menempatkannya menjadi salah satu drummer terbaik di negeri asalnya.  

Ia memoles nomor-nomor cepat pun lambat milik One Ok Rock dengan ketukan-ketukan yang rapi, tak dapat dipungkiri bahwa ilmu yang ia dapatkan dari sekolah musiknya ia praktikan dengan sangat pas sesuai dengan genre bandnya.

Tak banyak yang dapat diceritakan dari seorang Tomoya, namun hentakan drumnya di nomor-nomor seperti The Beginning, Mighty Long Fall, Taking Off, atau C.h.a.o.s.m.y.t.h lah yang dapat menjabarkan keterampilannya.

Demikian beberapa drummer yang sampai saat ini band-bandnya masih ada di playlist saya. Mereka memainkan stik drumnya dengan rasa sehingga melahirkan komposisi yang nge-blend dengan rekan satu bandnya.  

Sekian.

*Dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun