Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Geng" dan Citra Buruk yang Menyertainya

21 Mei 2021   13:50 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:43 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : legendsofamerica

Apaaa, geng? Gak lah saya gak punya geng, dikira nanti kayak Mara Salvatrucha lagi, tapi kalau grup, ada.

Ya, punya grup pertemanan itu wajar aja sih, apalagi di usia emas yang penuh dengan perasaan suka cita, sedih, merana, galau penuh tanda-tanya yang tak ada habis-habisnya seperti halnya saya dan beberapa teman kuliah dulu.

Sebenarnya itu bukan grup yang mirip-mirip Spice Girls atau Bimbo, dimana saya ingin banget jadi Acil Bimbo-nya. Tapi bukan juga geng karena geng itu kan terdengarnya negatif walaupun bila dikali negatif hasilnya jadi positif, heaaaa.

Yak, jadi saya sebut saja itu lingkaran teman yang ternyata bisa menghasilkan kisah "Lingkaran Lima", mueheheh.

Bicara tentang 'geng' atau gang itu bawaannya kok mikir yang buruk-buruk ya padahal "gang" yang berasal dari kata "gonge" itu artinya perjalanan,  merujuk kepada perjalanan para pelaut di sekitar abad ke-15.

Geng mulai dijadikan istilah yang berdekatan dengan kumpulan pemuda liar yang uplek dengan kejahatan sejak zamannya William Shakespeare.  Ya, mister "Apalah arti sebuah nama itu"  menggeber kisah romantis "Romeo and Juliet" dengan bumbu dua geng yang saling bermusuhan, The Montegues dan Capulets.

Pada tahun 1927 seorang sosiolog Amerika, Frederic Milton Thrasher mengadakan riset  berkaitan dengan geng anak jalanan di kotanya, Chicago.  Riset ini menelurkan sebuah buku bertajuk "The Gang : Study of 1, 313 Gangs In Chicago."   Ya, di kota yang terkenal dengan klub baseball Chicago Cubs-nya ini ada lebih dari 1.300 geng jalanan berkeliaran dengan segala tingkah polahnya yang berdekatan dengan kriminalitas.  

Geng yang paling terkenal dikomandani oleh Al "Scarface" Capone dan rivalnya George "Bugs" Moran.  Dua geng yang berseteru ini telah meluluhlantakan Chicago dengan segala tindak kejahatannya.  Tercatat lebih dari 12.000 kasus pembunuhan telah terjadi sepanjang tahun 1926 yang berkaitan dengan per-gengster-an.  Dua geng ini telah menyuap politisi dan polisi demi mengamankan kegiatannya.

George Moran dan Al Capone
George Moran dan Al Capone
Kembali ke Thrasher, dalam studinya ia membeberkan analisis yang mendalam terhadap 1.313 geng di Chicago yang ada pada tahun 1920-an termasuk bagaimana pengaruh dari lingkungan yang berubah-ubah dalam memunculkan sebuah geng. Ia pun mengemukakan bahwasannya budaya geng membentuk sebuah sistem feodal kekuasaan di dalamnya.  

Sebelum maraknya geng jalanan, ternyata ada beberapa macam geng pendahulu yang telah eksis dan tak kalah mengganggu dengan geng yang ada setelahnya, yaitu :

1.  Perkumpulan masyarakat rahasia seperti Triad China, Cosa Nostra, dan Camorra yang setidaknya telah malang-melintang sejak tahun 1800-an.

Triad China awalnya didirikan dengan tujuan menumbangkan kekaisaran Manchu era dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han.
Namun, setelah dinasti Qing tumbang, organisasi ini menjadi tak terarah yang mengakibatkan mereka tak dapat mencicipi secuil pun kue pemerintahan sehingga tak bisa ikut menikmati kemajuan negerinya.  

Lha kalau sudah begitu, bisa ditebak bagaimana perasaan para anggota organisasi yang berbasis di Hongkong, Macau, dan Tiongkok daratan ini, pastilah kzl banget, ngab!  Nah, karena jiwa memberontak masih melekat dalam dada akhirnya mereka berkembang menjadi organisasi kriminal underground.

Selain di Tiongkok, Italia menjadi negara yang memiliki organisasi kejahatan.  Kelompok ini awalnya mengambil alih "peradilan" di lingkungan kecil karena ketidakberdayaannya negara. Namun, lama kelamaan aktivitas mereka berkembang menjadi kejahatan terorganisir yang mencakup perdagangan narkoba, senjata, pemerasan, pembunuhan, penyuapan politisi, prostitusi, hingga pencurian benda-benda seni.

Bila Cosa Nostra adalah kelompok mafia yang ada di Sisilia maka Camorra merupakan mafia yang memegang wilayah Napoli.  Bisnis utama Camorra meliputi peredaran narkoba serta pemerasan kepada pelaku usaha konstruksi, garmen, dan pembuangan sampah.

2.  Kelompok kriminal Wild West yang hadir karena adanya budaya kekerasan laki-laki ketika kota-kota mengalami perkembangan pada abad ke-19 setelah perang saudara di Amerika berakhir.   Salah satu kelompok kriminal yang terkenal kejam kala itu adalah James-Younger Gang yang beranggotakan Jesse James,  Frank James, dan Younger bersaudara.  Mereka yang awalnya adalah bushwhackers konfederasi itu berubah menjadi komplotan perampok yang paling ditakuti di negerinya.

Ilustrasi : legendsofamerica
Ilustrasi : legendsofamerica
3.  Ku Klux Klan (KKK) merupakan kelompok teroris supremasi kulit putih ekstrim di Amerika. Awalnya beranggotakan para tentara konfederasi dan berkeyakinan bahwa kulit putih merupakan ras yang terbaik.  Kelompok yang didirikan setelah perang saudara Amerika itu bertujuan untuk memberantas kaum kulit hitam dan ras minoritas lainnya.  Kebrutalan anggota KKK dapat disaksikan di film yang dibintangi oleh Gene Hackman dan Willem Dafoe, "Missisipi Burning."

Ilustrasi : inews
Ilustrasi : inews
4.  Kelompok pemungutan suara yang dimulai di New York City.  Sebagian besar anggota kelompok ini dari Irlandia yang dibayar oleh politisi untuk membantu dalam mendongkrak suara dalam sebuah pemilihan. Mereka melakukan intimidasi kepada pemilih, menghancurkan kotak suara, dan melakukan pencurian suara untuk memenangkan politisi yang menyewanya.

Nah, dari empat kelompok tersebut dapat dilihat bahwa geng dapat terbentuk karena kurangnya kesempatan sehingga mereka mengambil sesuatu dengan cara haram seperti halnya mafia, ada pula geng yang dimanfaatkan oleh kelompok yang ingin memaksakan kekuasaan melalui cara kekerasan dan teror.  Selain itu ada geng yang hanya eksis dalam waktu singkat karena tak memiliki pemimpin lagi seperti halnya Jesse-Younger, dan ada pula geng yang dapat bertahan secara bertahun-tahun lamanya sehingga bisa disebut telah melembaga seperti Triad.

Walaupun dalam risetnya Thrasher tidak meyebutkan bahwa salah satu kriteria geng adalah kerap melanggar hukum namun selama beberapa dekade terakhir ada konsensus yang berkembang bahwa keterlibatan dalam aktivitas ilegal adalah kriteria yang diperlukan untuk mengklasifikasikan sebuah kelompok sebagai geng.

Aspek kriminal pada geng jalanan itulah yang membuat mereka menjadi biang masalah sosial dan membedakan dari kelompok lainnya. Kini banyak peneliti menganut definisi geng dari kriminolog Malcolm Klein yang menyebut ada empat kriteria kelompok yang dapat dimasukan ke dalam geng yaitu kelompok sosial yang menggunakan komunikasi verbal dan non verbal untuk menyatakan identitas mereka, memiliki tingkat keberlangsungan yang lama, berada dalam wilayah yang sama, dan terlibat dalam tindak kejahatan.  Dan kriteria ini ditemukan pada kelompok-kelompok jalanan semisal Mara Salvatrucha (MS-13), Sinaloa Cartel, Los Zetas, Bloods, Crips, 18th Street Geng, dan United Bamboo.

Maka tak aneh kiranya bila kelompok anak muda yang kerap bergerombol abring-abringan dengan motornya dan melakukan balapan liar, pembegalan dan tawuran diklasifikasikan sebagai geng bukan grup band, laaaah ya iyalah.


Sekian.

Referensi bacaan : gangresearchnet, sciencedirect, fbi.gov, bbc, mensxp, dan wikipedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun