Di pasar yang kerap saya sambangi harga daging sapi belum mengalami kenaikan. Masih selow diangka 120 ribu rupiah perkilonya untuk yang jaminan mutu. Â Akan halnya harga telur ayam mengalami penurunan dan kini telah menyentuh angka 20.500 rupiah perkilonya.
Dua hari ini saya belum ke pasar lagi sehingga belum mengetahui gosip mamang tukang asin bagaimana keadaan harga-harga di pasar.  Saya sendiri jarang sih beli daging sapi karena tak semua anggota keluarga hobi mengkonsumsi salah satu sumber protein hewani itu. Â
Daging-dagingan memiliki protein yang tinggi. Â Ya, dalam 100 gr daging sapi terdapat protein sebanyak 19 gram sedangkan untuk mendapatkan angka 19 gram protein pada daging ayam dibutuhkan berat daging sebesar 85 gram.
Nah, untuk menyiasati kebutuhan protein selain yang bersumber dari daging sapi, saya biasanya mengolah bahan lain yang jumlah proteinnya mendekati seperti tempe, tahu, dan ikan. Â Selain 3 bahan makanan tersebut, susu, jamur, dan biji gandum memiliki kadar protein yang cukup tinggi.
Dikarenakan tempe, tahu, dan ikan sering dimasak, pasti ada rasa bosan yang menyerang. Untuk menghindarinya ada baiknya bunsay dan buntik mengolah bahan makanan pengganti daging sapi itu dengan sedikit sentuhan nyentrik aesthetic.
Tempe. Â
Iyak, siapa sih yang gak kenal tempe. Â Olahan bahan pangan yang satu ini sangat mudah ditemui di pasar, warung, dan supermarket kecuali ketika produsennya sedang mogok-mogokan. Â Di dalam 100 gr tempe terkandung kadar protein sebesar 20,8 gram, cukup tinggi ya.
Banyak cara untuk mengolah tempe sampai siap dimakan seperti digoreng, dipepes, disayur, dibacem, sampai ditumis. Ta ta tapikan para bocah biasanya langsung balik kanan maju jalan ketika melihat tampilan sang tempe. Â Nah, agar lebih menarik mari kita olah tempe menjadi steak.
Ya, Olahan steak di dunia ini menemukan jati dirinya pada abad ke-16 tepatnya pada tahun 1540 oleh bangsa Spanyol ke Meksiko. Â Sebenarnya sih steak telah ada satu abad sebelumnya di lingkaran daerah Skandinavia karena nyatanya kata "steak" sendiri berasal dari bahasa sana. Â Tak hanya daging yang bisa dijadikan steak, tempe juga bisa.

1 papan tempe, potong kotak
1 sdm keju parmesan/edam
2 siung bawang putih
1 butir telur
2 sdm tepung terigu
1/8 sdt lada bubuk
1/4 sdt garam
Secukupnya kaldu bubuk (optional)
Secukupnya margarin
Bahan saus :
1/2 butir bawang bombay
1 siung bawang putih
1 sdm saus tomat
2 sdm saus sambal
2 sdm saus tiram
2 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
1 sdm tepung maizena larutkan dengan 100 ml air
1/8 sdt lada bubuk
1 sdt gula pasir
2 sdm margarin
Bahan pelengkap :
8 lenjer buncis, potong-potong
Wortel, iris memanjang
Kentang, potong-potong
Cara membuatnya :
1. Potong dadu tempe lalu kukus selama 10 menit. Â Campur tempe dengan bahan steak lainnya, masukan ke chopper atau food processor, giling sampai lembut.
2. Â Bentuk adonan steak lonjong pipih.
3. Â Panaskan margarin, goreng tempe sampai matang.
4. Â Saus : Â panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Â Tambahkan bumbu lainnya, masukan larutan maizena. Â Masak sampai mendidih.
5. Â Rebus sayuran.
6. Â Tata steak dan sayuran di piring saji, guyur dengan saus.
Tahu.
Tahu dan tempe selalu beriringan karena sama-sama terbuat dari kedelai. Â Kandungan protein pada tahu sebesar 20 gram untuk 4 buah tahu. Â Selain olahan mainstream, tahu dapat diolah menjadi katsu.
Ya, awalnya katsu adalah olahan makanan yang terbuat dari fillet daging berbumbu yang diselimuti oleh tepung panko. Chicken Katsu merupakan salah satu variasi dari Katsurestu yang berbahan daging sapi.
Katsu sendiri termasuk ke dalam salah satu hidangan Yoshoku yang terinspirasi dari masakan Eropa disaat era restorasi Meiji tengah berlangsung di Jepang. Â Tak hanya dari daging, kini katsu bisa diolah dari bahan tahu pun tempe.

Bahan :
5 buah tahu kuning
30 gr tepung bumbu serbaguna
1 butir telur kocok lepas
50 gr tepung panko/breadcrumbs
Secukupnya minyak goreng
Cara membuatnya :
1. Â Sediakan 3 jenis mangkok. Â Mangkok pertama diisi tepung bumbu serbaguna, yang kedua diisi telur kocok, dan yang ketiga diisi tepung panko.
2. Potong tahu secara horizontal dengan ketebalan sesuai selera.
3. Â Celupkan tahu dari mangkok pertama sampai ketiga.
4. Â Goreng hingga kuning keemasan.
Ikan.
Sumber protein lainnya selain daging sapi adalah ikan. Â Ya, rajin-rajinlah makan ikan daripada nanti ditenggelamkan. Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang harganya sedang-sedang saja namun memiliki kadar protein yang tinggi. Â Dari 100 gram daging ikan bandeng terdapat 20 gram protein.
Beberapa orang ada yang tidak suka makan ikan karena ada durinya apalagi ikan bandeng, yey, malesin banget. Â Tapi tenang, ada olahan ikan bandeng yang aman dari duri yaitu bandeng isi. Isi apa? Yang pasti bukan isi kulkas.

Bahan :
2 ekor ikan bandeng ukuran sedang
5 sdm kelapa parut, sangrai, dan haluskan
100 ml santan kental
2 butir telur ayam, kocok lepas
1 sdm tepung sagu
Secukupnya daun pisang atau alumunium foil untuk membungkus.
Bumbu halus :
2 sdt ketumbar sangrai
3 siung bawang putih
6 siung bawang merah
2 buah cabai merah, buang isi
1 batang serai ambil putihnya
2 ruas lengkuas
4 butir kemiri sangrai
1 sdm gula merah
1,5 sdt garam
1 sdt kaldu bubuk (optional)
- Cara membuatnya :
Siangi ikan, buang insang dan buat sayatan dekat kepala ikan. Keluarkan isi perut melalui sayatan kepala. Cuci ikan lalu seka hingga kering.
Patahkan tulang di bagian ekor. Pukul-pukul badan bandeng dengan gagang pisau supaya daging ikan terlepas dari kulitnya.
Keluarkan duri tengah ikan dengan hati-hati dari kepalanya. Sambil memukul arahkan daging bandeng ke bagian kepala agar kita bisa mengeluarkan daging dan duri bandeng dari bagian insang. Korek bagian dalamnya dengan sendok agar lebih bersih.
Haluskan daging ikan beserta durinya dengan blender, bagian ini harusnya di kukus atau disangrai untuk memisahkan daging dengan durinya. Campur daging ikan dengan kelapa parut, santan, telur kocok dan bumbu yang telah dihaluskan. Cicipi rasanya.
Masukkan adonan ke dalam kulit ikan melalui sayatan di dekat kepala dengan menggunakan plastik segitiga. Setelah penuh rapatkan kembali.
Bungkus dengan daun pisang dan kukus selama 20 - 25 menit hingga matang. Angkat dan dinginkan.
Potong- potong, celup ke putih telur lalu goreng.
Demikian kiranya beberapa resep yang mungkin dapat memberi keceriaan di meja makan.  Ingat makan itu gak harus mevvah,  tapi terpenting sehat.  Sehat di tubuh juga di dompet, heuheu.
Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI