Suatu kali saya pernah mengajak seorang teman berkunjung ke toko pakaian sisa ekspor langganan. Ya, toko pakaian yang menjuluki dirinya stock lot centre ini menyediakan berbagai macam pakaian bermerek alias branded.
Harga terjangkau, kualitas bahan baik, Â jahitan rapi serta model yang sesuai dengan selera membuat saya selalu datang lagi dan lagi.
Begitu sampai di tempat, teman saya itu langsung menggelengkan kepala dan protes kepada saya karena menurutnya penampakan pakaian-pakaian tersebut bak baju bekas pakai dengan alasan warnanya gak ada yang ngejreng. Â Laaaah baju sisa ekspor mah emang gitu kelakuannya, jarang banget ada warna-warna mencolok makanya saya cocok.
Eh tapi dia gak tau aja kalo dulu saya pernah beli baju bekas di Cimol alias Cibadak Mol, kalau sekarang sih adanya di Pasar Gede Bage.
Ya, dulu saat masih kuliah, saya dan beberapa teman kerap mengaduk-aduk tumpukan baju bekas di Cimol. Ngaduk semen dan pasir bisa jadi bangunan lha ngaduk baju bekas bisa jadi apa? Prok ...prok ...prok, jadi gaya lah.
Inilah problem mahasiwa berdokat tipis, ingin tampil gaya tapi dananya meringis, heuheu.
Saya masih ingat jenis baju yang saya dapat kala itu, 2 sweater dan 1 kemeja motif kotak-kotak dari 3 kali mondar-mandir di sepanjang jalan Cibadak. Â Baju yang saya dapat kondisinya masih bagus dan modelnya gak nyakitin mata.
Beli baju bekas itu harus cermat. Â Contohlah Bibi Titi Teliti yang selalu teliti dalam segala hal sehingga tidak ada penyesalan di belakang, karena kalo di depan itu namanya pendaftaran.
Nah, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu para pemburu baju bekas pemula agar terhidar dari rasa penyesalan segede gaban, di antaranya adalah :
Pertama, periksalah kelengkapan baju seperti kancing, resleting, pengait, dan aksesoris lainnya. Â Terapkan prinsip 3 D ala pemeriksaan uang palsu yaitu dilihat, diraba, dan diterawan eh diterawang.
Setelah memeriksa kelengkapan, pilihlah baju yang belum belel kecuali modelnya memang belel dari sononya seperti jeans belel misalnya. Jadikan diri kita (eih saya aja kaleee) sebagai fashionista sejati dengan mengetahui model, bahan, desain dari baju yang bakalan dipilih, apakah masih up to date serta sesuai dengan kepribadian. Â Jangan sampai jadi kormod atau korban mode tapi juga jangan sampai jadi galmot alias ketinggalan mode, ehem. Â