Nomor selanjutnya adalah "Pure Massacre" yang merupakan nomor favorit sang pemilik kaset, heuheu. Remaja usia belasan bicara tentang perang dan ego manusia, lugas dan menarik tentunya. Lagu ini terdengar menawan dengan intro gitar yang aduhai.
Aslinya nih kalau melihat wajah unyu-unyunya Johns kayak gak mecing gitu dengan suara dan musik yang ada di lagu ini, hihi.
Dan tibalah kita di lagu yang gloomy dan touchy berjudul "Shade". Lagu yang bernasihat namun tak terdengar menggurui. Saya suka dengan genjrengan gitar akustik yang bersatu padu dengan alunan solo gitar elektrik ala Johns di lagu ini. Dan seperti halnya Nirvana, Silverchair kaya akan bebunyian yang grungy walau hanya terdiri dari tiga personil saja.
Melangkah ke side two, ada "Leave Me Out". Nomor garang yang nge-trash. Dah gitu aja.
"My Suicidal Dream" menjadi nomor lambat yang membingkai beberapa kisah fantasi anak muda tentang menghabisi diri sendiri. Bagi saya lagu ini mengingatkan kepada kasus bunuh dirinya ikon grunge 90-an, Kurt Cobain.
Seperti biasa intro gitar yang dimainkan Johns sangat menawan walau sedikit nyerempet ke salah satu nomor Alice in Chains. Lagu yang berhias rasa depresi ini dibawakan dengan vokal yang baik oleh Johns.
Salah satu nomor yang sangat menarik di album ini adalah "Madman". Iyaak, nomor yang liriknya pada hilang entah kemana itu, hihi, mengingatkan saya akan permainan musik dari para dedengkot trash metal seperti Metallica dan Pantera.
Umur boleh lah masih 15 tahun tapi permainan mereka layaknya seperti manusia berusia dua kali lipatnya. Heboh, menggelegar, garang, dan menghentak.
Nah, setelah ngas-nges-ngos kibas rambut sana-sini tibalah kita di nomor "Undecided". Musiknya pelan namun berat, ya karena gak cuma rindu saja yang berat namun begitu pun perasaan korban dari sebuah perpisahan.
Dan saatnya menemui "Cicada" alias tonggeret, heuheu. Iyak, Johns menggunakan proses metamorfosa serangga yang bersuara nyaring ketika menandai musim kemarau yang akan tiba sebagai fondasi dari nomor ini. Sebuah kisah melelahkan akan tumbuh dewasa yang sama lelahnya dengan suara sang frontman ketika membawakan nomor ini.
Album yang kembali dirilis pada tahun 2015 silam ini diakhiri dengan sebuah lagu yang bertajuk "Findaway". Setelah merasa lelah dengan semua rasa pedih, depresi, galau dan merana, akhirnya band yang telah merilis 5 album ini menyajikan sebuah lagu yang penuh semangat dengan menyisipkan optimisme di dalamnya. Sungguh sebuah akhir yang menarik.