Wanita muda itu meraung dalam kegelapan, menyadari semua pengabaian yang ia lakukan. Sendiri dalam sepi, tanpa tangan kekar dan lingkaran keluarga yang menopang. Penyesalan tak lagi berarti, ia harus tetap berdiri.
The bitterness of one who's left alone.
Tumbuh tanpa kasih sayang, tergesa meninggalkan masa belia. Berpikir bukan yang seharusnya, bertindak tanpa terpeta.
What I choose is my voice
What's a boy supposed to do?
Wanita muda dan anak lelakinya, satu dalam jiwa. Penolakan, kepedihan, dan kemarahan merangsek tanpa jeda menyusupi dua hati yang lama terabaikan.
The killer in me is the killer in you,
my love.
Tumpukan rasa penolakan masih membakar hati, senyuman bukan lagi musuh kebencian. Â Namun senyum akan tetap ada di antara mereka, menghiasi kanal-kanal kegersangan jiwa.
***
*Dipetik dari nomor milik Smashing Pumpkins, "Disarm".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H