Namun simbol kebahagiaan dan tanda selamat berupa bunga dan barang-barang tak guna lainnya itu akhirnya hanya dinikmati serta dikagumi dalam waktu sekejap saja setelah itu berakhir di tong sampah. Â Jadi akan lebih baik jikalau benda-benda tersebut diganti dengan yang lebih bermanfaat seperti benih pohon, benih bunga, hewan ternak, atau buku tabungan beserta saldonya, eh. Â
Ribet? Ribet sedikit demi kebaikan kan gak ada salahnya, bukan? Â Lagipula wisuda zaman purba gak ada kumpulan hadiah tetap mensyahdukan kok, yang penting kan lulusnya bukan gembolan bunga tujuh rupa dan balon-balon gas yang siap mengudara.
Oleh karena itu apresiasi setinggi-tingginya untuk Prodi Sastra Inggris Universitas Padjajaran karena mulai bulan Februari 2020 ini, mereka mengajak mahasiswanya untuk tidak merayakan kelulusan sidang skripsi dengan menggunakan balon atau benda-benda yang hanya menjadi sampah yang tak cepat terurai.
Bagaimana dengan buket bunga, kan bunganya bunga hidup? Lha, itu selotip, karet gelang, dan pitanya?
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H