Ya  band 90-an yang masih bertahan hingga kini itu memiliki album yang hanya berisi satu lagu berjudul Dopesmoker yang sepanjang 63 menit gunjrang-genjreng isinya tentang gunja-ganja yang membuat mereka terlibat konflik dengan perusahaan rekamannya.
Walaupun kedekatan pengusung stoner dengan ganja tidak dapat dipungkiri namun beberapa penggiat aliran ini seperti King Caravan dan Sea of Green menolak untuk disama-ratakan karena mereka tidak berteman dengan dedaunan memabukkan itu, cakep!
Queens of The Stone Age (QOTSA), Fu Manchu, Monster Magnet, dan Masters of Reality, telah menyemai bibit-bibit stoner selama hampir dua dekade terakhir di ranah musik rock. Band-band stoner ini muncul dengan riff-riff yang dalam sekaligus dipenuhi dengan ide-ide progresif.
Namun dari keempat band tersebut, Monster Magnet dan QOTSA-lah yang mampu meracik stoner menjadi musik yang dapat diterima khalayak luas sehingga mendulang sukses secara komersial.
Kini gerakan stoner lebih beragam dari sebelumnya namun tetap stabil. Keberhasilan dua raksasa stoner, Monster Magnet dan QOTSA telah meyakinkan perusahaan rekaman besar bahwa musik jenis ini dapat diterima oleh banyak penikmat musik. Â Satu hal, walaupun stoner tidak sebesar dan sepopuler genre akarnya namun nyatanya mereka dapat bertahan hingga saat ini. Sebuah prestasi yang layak dipuja dan dipuji. Â
Sekian.
Referensi bacaan : loudersound, tonedeaf, wikipedia,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H