Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musik Mulut Itu Bernama Beatbox

21 November 2017   16:48 Diperbarui: 22 November 2017   14:59 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung sekarang sudah memasuki musim penghujan, maka aktivitas luar rumah yang biasanya saya lakukan dengan keluarga setiap hari minggu, untuk sementara dibatasi.  Sudah gak asik lagi lah ya hujan-hujan nongkrong di taman, menapaki  jalanan becek kebun binatang sambil dadah-dadah kepada trio macan, atau menendangi kerikil di punggung gunung Papandayan.   Ya lain soal bila sedang pacaran atau penjajakan, hujan sebesar apapun akan tetap terasa indah dan menakjubkan, aih.  

Nah hari minggu kemarin (19/11) berhubung hujan lebat maka sebuah mall yang tak jauh dari rumah menjadi sasaran untuk melepas rasa penat setelah enam hari berkutat dalam rutinitas pekerjaan.  Tak hanya mendapatkan inspirasi menu baru dari salah satu resto yang kami sambangi dan kedinginan di dalam bioskop demi menonton kolaborasi Superman, Batman, Aquaman, Flash dan Gal Gadot eh Wonder Woman dalam  Justice League, di mall ini pula saya sempat  menonton sebuah kompetisi Beatboxing yang diikuti oleh para beatboxer yang datang tidak hanya dari Bandung tapi juga dari Bekasi dan Sumedang.

Terpesona, itulah yang terlintas dalam benak saya ketika mendengarkan para betboxer itu beraksi.  Beragam bebunyian ritmis, ketukan drum atau suara turntable dapat mereka  produksi hanya dengan mengandalkan alat-alat ucap mereka seperti mulut, bibir, dan lidah.  Dengan gaya yang serba santai mereka menyajikan sebuah pertunjukan musik mulut yang kini tengah naik daun di kalangan remaja zaman sekarang.  

Tombak, putra saya, adalah salah satunya yang sedang tergila-gila dengan jenis musik yang memiliki 3 beat dasar ini yaitu B (kick drum), T (hit hat) dan K (snare).  Hampir setiap hari ia ber-butchika-ria dan menonton beberapa aksi beatboxer ternama dari Youtube.  Sound beatbox sendiri tidaklah terbatas, setelah khatam dengan BTK, para beatboxer dapat melanjutkan dengan tehnik deep throat atau suara robot, techno alarm serta lip oscillation.    Selain itu para beatboxer pun dapat menggali sound mereka sendiri, tentunya dengan banyak berlatih dan mengeksplor kemampuan diri.

Sebenarnya cikal bakal beatbox lahir antara tahun 1200-1300-an dimana para musisi penyajak atau yang kerap disebut The Troubadours menampilkan jenis musik ini di jalanan.  Setelah beberapa saat hilang gaungnya di zaman klasik yang didominasi oleh karya-karya musik  milik Mozart, Bach dan kawan-kawan, musik jenis ini kembali muncul di tahun 1880 yang diperkenalkan oleh seorang musisi barbershop bernama Kenny Mohammed.  Cara bernyanyi akapela yang kerap dibawakan oleh Mohammed memberikan sebuah ruang untuk menampilkan bebunyian lain yang berasal dari alat ucapnya.  Mohammed adalah musisi pertama yang menguasai tehnik penciptaan suara snare dengan menarik nafas.

Pada tahun 1980 sampai 1990, beatbox mulai berkembang yang dipelopori oleh para musisi hip hop seperti Doug E. Fresh, Darren "Buffy" Robinson (Fatboys), Leonardo "Wise"Roman (Stetsasonic) serta Biz Markie.  Markie adalah salah satu musisi yang memadukan beatbox dengan mcing atau rapping.  Dalam kompetisi yang saya lihat kemarin, ada seorang kontestan yang melakukan hal ini, dan hal itu  ternyata menjadikan beatbox lebih berwarna.

Tahun 2000 mungkin adalah tahun yang menjadikan beatbox lebih dikenal di dunia, Seorang musisi bernama Rahzel sukses membawakan ulang sebuah nomor milik Aaliyah yang berjudul "If Your Mother Only Knew" dengan memandukan tehnik bernyanyi dengan beatbox.  Salah satu tehnik beatbox ini pun dapat saya nikmati dalam kompetisi beatboxing kemarin ini.  Dua orang kontestan dari Sumedang melakukan beatbox diselingi lagu "Bangun Tidur" milik Mbah Surip, dan sound yang dihasilkannya mengalun indah di telinga

Beatbox battle di Miko Mall. dokpri (maaf buram).
Beatbox battle di Miko Mall. dokpri (maaf buram).
Kejuaraan beatbox dunia untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 2005 di Leipzig, Jerman yang dimenangkan oleh salah seorang beatboxer ternama dari Australia, Joel Turner.  Turner adalah musisi pertama yang menggunakan beatbox sebagai pengganti drum dalam albumnya yang bertajuk "Joel Turner and the Modern Day Poets".  Musisi jebolan Australian Idol yang terkenal dengan 'suara ketiga'-nya itu sukses mempertahankan gelar sebagai pemenang kejuaraan beatboxing  dunia sampai tahun 2009.

Keberadaan beatbox kini mulai berkembang sedemikian rupa, melahirkan komunitas-komunitas yang terhubung satu sama lain.  Dengan adanya beatbox battleatau kompetisi beatboxing membuat para beatboxer ini diharapkan dapat terus mengembangkan kemampuan dirinya demi menggenapi renjananya dan memberikan suguhan yang menarik bagi para penikmat musik ini.

Sekian.

Referensi : wikipedia, sejarahbeatbox, belajarbeatbox, tendasejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun