Salah satu lagu memorable dalam kehidupan remaja saya dulu adalah lagu milik band pop ska No Doubt berjudul Don't Speak. Lagu yang sering diputar di radio dan televisi itu menjadi lagu tema banyak kisah. Tidak peduli lirik yang terkandung di dalamnya, Don't Speak dengan sukses menjadi lagu tema naksir-naksiran, pedekate, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta ditolak, cinta segitiga, cinta tak tentu arah dan cinta-cinta lainnya.
Ya, lagu yang ditulis oleh kakak beradik Eric dan Gwen Stefani itu awalnya adalah lagu cinta, namun seiring dengan retaknya hubungan antara Gwen dengan kekasihnya Tonny Kanal, lagu yang dihiasi petikan gitar Spanyol-nya Tom Dumont itu berubah menjadi lagu putus cinta.
No Doubt adalah band yang memiliki vokalis wanita bernama Gwen Stefani. Mantan istri dari frontmant Bush, Gavin Rossdale itu memiliki warna suara manis manja nan unik. Band yang telah mengeluarkan 6 album studio bertajuk No Doubt, The Beacon Street Collection, Tragic Kingdom, Return of Saturn, Rock Steady dan Push and Shove itu adalah salah satu band yang berkibar di tahun 1990-an.
Kini band yang telah memegang kunci Kota Anheim ini masih kerap terlihat di panggung-panggung pertunjukan walau sempat menyisakan kisah kecemburuan di antara para personilnya. Di antara tiga pria Tonny Kanal, Adrian Young, dan Tom Dumont, Â Gwen Stefani, yang terkenal dengan pose head down eyes up inilah yang paling dimanja oleh media. Tak jarang ketika mereka melakukan pemotretan untuk kover majalah, foto mereka berempat dipotong dan hanya menyisakan wajah Gwen seorang.
Seorang vokalis wanita di tengah para personil pria terkadang lebih menarik untuk dimunculkan. Namun, tidak hanya karena tampilan fisiknya saja keberadaan wanita menjadi menarik dalam sebuah grup band tapi lebih dari itu.
Para wanita yang berdiri di depan sebuah band ini tak jarang membawa band tersebut menuju kesuksesan. Seperti halnya yang terjadi dengan No Doubt. Album ketiga mereka, Tragic Kingdom telah membawa nama band yang berdiri tahun 1986 itu ke puncak ketenaran. Sepeninggal Eric Stefani, peramu dua album awal yang lebih memilih menjadi animator serial animasi The Simpsons, Gwen-lah yang akhirnya menulis lagu-lagu untuk album ketiga mereka. Dan Tragic Kingdom yang sebagian besar muatannya berisi kehidupan cinta wanita berdarah Italia-Inggris itu ternyata lebih menggelegar dibanding dua album terdahulunya. No Doubt pun dikukuhkan sebagai band papan atas terlebih setelah video klip Dont Speak memenangi ajang penghargaan MTV Video Music Awards.
Tahun 1990-an adalah tahun yang sangat fenomenal di mana banyak sekali genre musik baru bermunculan. Di era ini pula banyak band yang dikomandani oleh seorang wanita naik ke permukaan. Selain No Doubt, The Cranberries adalah salah satunya. Band yang berasal dari Limerick, Irlandia ini adalah salah satu band yang saya sukai. Warna suara vokalisnya unik beraroma celtic dibumbui dengan sound gitar indie yang sederhana dan orisinal itu telah membuat band yang beranggotakan Dolores O' Riordan, Noel Hogan, Mike Hogan, dan Fergal Lawler ini menjadi band yang memiliki ciri khas tersendiri. Album debutan mereka yang berjudul Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We? menempatkan single Linger dan Dreams di puncak beberapa tangga lagu populer di berbagai negara.
Album kedua band yang awalnya bernama Cranberry Saw Us, bertajuk No Need to Argue telah melemparkan Cranberries ke pusaran ketenaran dengan dua lagu andalan mereka yang berkisah pengeboman tentara IRA berjudul Zombie dan sebuah ode untuk keluarga besar Dolores yang diberi tajuk Ode to My Family.
Dolores adalah penulis lagu yang andal. Wanita yang berhasil memukau calon bandmates-nya melalui sebuah audisi pencarian vokalis dan penulis lagu yang dihelat oleh tiga personil lainnya itu telah mengubah wajah dunia musik alternatif rock yang didominasi oleh kaum pria. Cranberries memiliki sound yang terdengar santun, lembut, dan inocent. Tak mengherankan, karena mereka berempat adalah sosok yang sangat santun dan lembut dalam bertutur kata. Hal inilah yang tentu saja memengaruhi warna musik mereka. Keberadaan Dolores diakui oleh tiga rekannya sebagai pengingat untuk tidak berprilaku liar di kehidupan luar panggungnya, layaknya yang sering terjadi pada para personil band rock umumnya.
Cranberries telah merilis 6 album di antaranya adalah Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?, No Need to Argue, To the Faithful Departed, Bury the Hatchet, Wake Up and Smell the Coffee serta Roses. Setelah berulang kali vakum, semua anggota Cranberries akhirnya berkumpul kembali ditandai dengan melakukan tur di beberapa negara Eropa pada pertengahan tahun ini.