"Loh kenapa?"
"Lagi betah di sini, Gus."
"Betah apa dibetah-betahin?"
"Kamu dukun ya, Gus?"
"Gak perlu jadi seorang dukun untuk menerawang wajah mbak Fe yang sedang suntuk."
"Kelihatan ya, Gus?"
"Sudah Mbak, gak usah dipikirin, jalanin aja."
"Tapi, gimana ya, Gus."
"Ya, apa salahnya, mbak. Aku tahu mbak sudah mencoba. Dua tahun dengan empat orang berbeda itu usaha yang patut diacungi jempol."
"Kamu ngeledek aku, Gus?"
"Ya, enggaklah, mana berani aku, Mbak," Agus menyeringai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!