Billy ternganga, kini ia berada di barisan terdepan penonton konser Elvis Presley di Las Vegas. Sang Raja Rock and Roll itu terlihat sangat menawan dengan penampilan khasnya berupa celana cutbray dan rambut klimis. Billy tertawa senang, ia menolehkan kepalanya kiri, kanan, depan dan belakang. Lalu ia pun mulai mengamati semua detil penampilan dari solois yang jaya sekitar tahun 1950 an itu.
“Ini luar biasa.” Teriaknya.
Namun sesaat setelah konser usai, Billy kebingungan bagaimana caranya ia kembali ke kamarnya. Ia pun membolak balikan buku itu, membuka menutupnya, mengibas ngibaskannya. Tapi tak ada yang terjadi. Lalu ia memandangi pena yang masih ada di tangannya, di ujung atas pena itu terlihat sesuatu yang menyembul.
“Ini dia, penghapus tinta.” Billy berkata gembira. Dengan hati hati, ia hapus huruf D yang sebelumnya di tulis sana, dan tanpa aba aba Billy pun meluncur kembali ke tahun 2028, dunianya saat ini.
***
Bukan main senangnya Billy karena pengalaman pertamanya tadi. Dengan semangat Billy membuka lembaran baru dari buku itu. Kini Ia tercengang, matanya membelalak, namun jari nya tetap saja menyentuh senar baja gitar berwarna coklat itu.
Nobody wants him
They just turn their heads
Nobody helps him
Now he has his revenge
Billy mematung memandang Ozzy Osbourne di atas sana yang tengah mengumandangkan Iron man, sebuah lagu milik Black Sabbath yang terkenal di era 70 an.