Salatiga - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi kondisi yang perlu mendapat perhatian karena sering tidak menunjukkan gejala namun berpotensi mengancam kehidupan masyarakat. Dikenal sebagai "silent killer," hipertensi sering kali baru terdeteksi ketika mencapai tahap yang serius, yang bisa memicu komplikasi kesehatan. Banyak faktor risiko yang mempengaruhi munculnya hipertensi, termasuk pola makan yang tidak sehat.
Ketua kader kesehatan di Kelurahan Randuacir menyebutkan bahwa mayoritas kasus hipertensi di wilayah tersebut tidak menunjukkan gejala. Banyak dari kasus ini dipicu oleh faktor usia, riwayat keluarga, pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan makan yang kurang baik, kurang tidur, pola pikir, dan hipertensi banyak diderita oleh wanita. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang risiko hipertensi dan pencegahannya masih rendah, terutama karena kurangnya media informasi yang tepat dan mudah dipahami.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya hipertensi, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengambil inisiatif untuk menyusun pamflet edukasi mengenai "Kenali dan Cegah Hipertensi dengan Pola Makan Sehat". Pengenalan media pamflet ini dilaksanakan di aula Kelurahan Randuacir pada Rabu, 16 Oktober 2024 yang dihadiri oleh kader kesehatan Kelurahan Randuacir. Kemudian, pamflet ini didistribusikan kepada masyarakat melalui kader kesehatan di Kelurahan Randuacir sebagai bentuk media edukasi cetak yang berkelanjutan dan juga media informasi kesehatan di kalangan masyarakat.Â
Dalam pamflet ini, masyarakat mendapatkan informasi tentang definisi, penyebab, faktor risiko, klasifikasi hipertensi, serta pola konsumsi yang dianjurkan, seperti anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak, serta peningkatan asupan serat dari buah dan sayur. Pamflet ini juga memperkenalkan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yaitu pola makan sehat yang bertujuan untuk menurunkan atau menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Informasi disajikan dalam bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat setempat.
Pamflet ini telah resmi tercatat dan didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yang memastikan bahwa kualitas dan tanggung jawab informasi yang disampaikan kepada masyarakat terjamin. Dengan adanya perlindungan HAKI, pamflet berjudul "Kenali dan Cegah Hipertensi dengan Pola Makan Sehat" ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi yang dapat dipercaya bagi masyarakat Kelurahan Randuacir dalam memahami pentingnya pola makan sehat untuk mencegah hipertensi. Upaya ini menunjukkan komitmen mahasiswa UNNES untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat, berkelanjutan, dan mudah dipahami sehingga dapat digunakan masyarakat sebagai petunjuk dalam menjaga kesehatan mereka sehari-hari.
Kader kesehatan yang bertugas mendistribusikan pamflet ini telah diberikan pengetahuan dan pemahaman untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat jika diperlukan. Perlindungan HAKI yang diberikan pada pamflet ini diharapkan dapat menjadikannya sebagai sumber informasi kesehatan yang terpercaya dan berkelanjutan, terutama bagi wilayah dengan keterbatasan akses informasi kesehatan.
Pamflet ini telah mendapatkan apresiasi dari Ibu Lurah Randuacir sebagai bentuk kolaborasi yang positif antara mahasiswa UNNES dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan hipertensi. Partisipasi aktif dari pemerintah kelurahan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program kesehatan masyarakat yang berkelanjutan. Diharapkan kolaborasi ini semakin memperkuat upaya pencegahan serta penanganan hipertensi, sehingga masyarakat Randuacir dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat.
Selain memberikan manfaat edukasi kepada masyarakat, program ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu kesehatan masyarakat dalam praktik nyata. Melalui inisiatif ini, para mahasiswa juga belajar pentingnya perlindungan kekayaan intelektual dalam materi edukasi kesehatan. Diharapkan, melalui pamflet ber-HAKI ini, masyarakat di Kelurahan Randuacir dapat terus menerima informasi kesehatan terkait hipertensi, sehingga angka kasus hipertensi di wilayah tersebut dapat ditekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H