Mohon tunggu...
Ika PutriMaharani
Ika PutriMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Klitih Remaja di Yogyakarta

9 Agustus 2022   21:33 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:10 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Klitih merupakan aksi kejahatan di jalanan dengan membawa senjata tajam untuk melukai sampai menyebabkan hilangnya nyawa korban, umumnya klitih dilakukan oleh siswa SMA, SMK, atau anggota geng yang saling bersaing. 

Akhir-akhir ini kejahatan klitih di Yogyakarta semakin merajalela. Aksi ini dilakukan oleh remaja untuk mencari jati diri, pengakuan lingkungan sosial, namun dengan cara-cara merugikan orang lain. Kejadian ini sangat memresahkan masyarakat. 

Tak hanya masyarakat asli, klitih juga membuat banyak wisatawan menjadi takut berkunjung ke Yogyakarta Pemerintah daerah setempat juga sudah berusaha melakukan penertiban dan menangkap pelaku, namun setiap tahun aksi klitih terus menerus meneror aktivitas masyarakat.

Faktor penyebab remaja melakukan klitih ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.   Pertama yaitu faktor internal remaja terkait dengan psikologis dan pola pikir yang dialami oleh remaja masa pubertas. 

Pada masa ini, rasa ingin tahu yang dimiliki remaja sangat tinggi. Karena kurangnya pengawasan dan kontrol, sering kali informasi yang didapatkan justru membentuk karakter atau pola pikir mereka yang melanggar norma. 

Terkadang perbuatan remaja lahir karena rasa ingin tahu dianggap sebagai ajang pembuktiaan bahwa ia mampu melakukan aksi tersebut. Faktor kedua yaitu faktor eksternal, faktor ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan remaja yang buruk. 

Provokasi dianggap menjadi faktor remaja melakukan aksi klitih. Kebanyakan motif pelaku melakukan aksi klitih yaitu untuk balas dendam, rasa tidak suka, atau sekadar mencari kegiatan.

Untuk mengatasi permasalahan ini perlu kerjasama antara pihak keluarga, lembaga pendidikan, sekolah, masyarakat, komunitas keagamaan, pemerintah daerah serta kepolisian. Upaya pencegahan tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelaku remaja aksi klitih yang paling utama adalah peran orangtua, orangtua bisa membimbing dan memberi arahan yang baik kepada anak agar tidak melakukan kejahatan. 

Peran keluarga juga tidak kalah penting yaitu dengan cara memberikan kasih sayang dan perhatian lebih, mengetahui kegiatan remaja di luar rumah, dan orang tua juga perlu berkomunikasi baik dengan anak. 

Selain itu lingkungan yang baik bisa menciptakan kegiatan yang positif bagi remaja. Remaja bisa menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif seperti, mengikuti organisasi, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan positif lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun