Jika fakta bahwa merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi tubuh, bagaimana dengan fakta bahwa merokok dapat menguruskan badan? Hal ini bahkan sudah dibuktikan melalui penelitian, tetapi menguruskan yang dimaksud bukan berarti rokok bekerja daengan membunuh banyak lemak dalam tubuh manusia. Fakta yang ditemukan peneliti adalah para perokok akan cenderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Â
Penelitian hal diatas di lakukan oleh pakar kesehatan dari Harokopio Universitydi Athena, Yunani, bernama Konstantina Zachari. Beliau memimpin sebuah tim penelitian yang menunjukkan bahwa rokok memiliki kaitan erat dengan asupan makanan yang rendah. Secara alami, merokok akan menyebabkan asupan energi berkurang drastis. Para perokok cenderung mengonsumsi 152 kalori lebih sedikit jika dibandingkan dengan non perokok.Â
Mengonsumsi kalori 152 kalori setiap harinya dalam jangka panjang akan mengurangi berat badan perokok secara alami.Selain itu, merokok memiliki pengaruh besar pada menurunnya hormon ghrelin, hormon yang bisa memicu rasa lapar pada tubuh. Kombinasi kedua hal ini menyebabkan para perokok bisa dengan mudah menurunkan berat badannya.
Beberapa orang yang menyadari hal ini berpikir jika merokok adalah salah satu cara termudah untuk menurunkan berat badan. Tidak dipungkiri bahwa kemungkinan besar hal ini akan berhasil. Akan tetapi, tetap saja merokok memberikan resiko kesehatan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan berat badan yang berlebihan. Selain itu, ketika perokok mencoba untuk berhenti merokok (biasanya sulit dilakukan) maka justru akan lebih mudah menaikkan berat badan tubuh kembali sehingga apa yang sebelumnya kita lakukan menjadi sia-sia.
Dengan demikian, menurunkan berat badan dengan merokok sama sekali tidak dianjurkan bagi orang yang ingin melakukan diet untuk mendapatkan berat yang proporsional. Selain tidak baik untuk kesehatan, merokok juga tidak baik bagi kehidupan sosial.Â
Masyarakat sangat tidak menyukai bau rokok yang menyengat sehingga mereka enggan berinteraksi dalam waktu lama dengan perokok. Kondisi seperti ini dapat dicegah dengan konsumsi rokok dengan inovasi Less-Smell Smoke. Rokok jenis ini lebih mudah dinetralisir oleh udara sehingga mampu mengurangi bau rokok yang tidak diinginkan, contohnya Dunhill Ultra. Anda yang juga perokok juga dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang menunjang kesehatan sejak dini. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI